Senin 01 Feb 2021 09:33 WIB

Kondisi Ekonomi Masih Sulit, Tunisia Genjot Utang

Tunisia masih bisa memenuhi pembayaran yang jatuh tempo pada paruh pertama 2021.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Utang/ilustrasi
Foto: johndillon.ie
Utang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia akan menerbitkan surat utang senilai hingga tiga miliar dolar AS tahun ini dengan tujuan memperpanjang beberapa pengaturan kredit yang ada. Menteri Keuangan Ali Kooli mengatakan pemerintah terus berupaya mengatur reformasi ekonomi yang lebih luas.

Dengan defisit diperkirakan sebesar 11,5 persen dari produk domestik bruto tahun lalu dan utang publik sebesar 90 persen dari PDB, Tunisia merencanakan reformasi untuk memotong subsidi dan tagihan gaji publik yang tinggi. Pemerintah juga akan merestrukturisasi perusahaan milik negara yang berkinerja buruk.

Baca Juga

Pandemi Covid-19, pertikaian politik, dan protes yang sedang berlangsung atas ketidaksetaraan telah menambah tekanan pada pemerintah. Pemberi pinjaman asing dan serikat pekerja terus menuntut adanya reformasi.

"Situasi kami sulit, tetapi itu tidak membuat kami dalam posisi menahan membayar gaji atau mengganti hutang kami," kata Kooli kepada Reuters, Ahad (31/1).

Ia menambahkan bahwa Tunisia masih bisa memenuhi pembayaran yang jatuh tempo pada paruh pertama 2021. Anggaran Tunisia 2021 memperkirakan kebutuhan pinjaman sebesar 19,5 miliar dinar Tunisia atau 7,2 miliar dolar AS, termasuk sekitar lima miliar dolar AS dari pinjaman luar negeri.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement