Senin 01 Feb 2021 00:35 WIB

LDII Pilih Pemimpin Sesuai Empat Karakter Rasulullah

H Edi Sunandar terpilih menjadi Ketua DPD LDII Kota Bandung.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
DPD LDII Kota Bandung menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).
Foto: Istimewa
DPD LDII Kota Bandung menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPD LDII Kota Bandung menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk menggantikan kekosongan kepemimpinan Ketua DPD H Sunarya periode 2019–2024 yang meninggal beberapa waktu lalu. Musdalub digelar dengan jumlah 190 peserta secara Off line (tatap muka) dan secara On line (Daring). 

Ada 26 studio mini di tiap kecamatan Kota Bandung yang diikuti perwakilan tiap pengurus Pengurus Cabang (PAC). Kegiatan off line, digelar di Grand Hotel Asrilia Kota Bandung.

Musdalub dilaksanakan sesuai AD/ART dengan proses pemilihan ketua DPD LDII Kota Bandung yang baru secara demokratis. Calon pemimpin dipilih langsung oleh seluruh Ketua Pengurus Cabang LDII se-kota Bandung. 

Musdalub, dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Drs Ema Sumarna. Ema, sangat mengapresiasi 8 Bidang Pembangunan LDII yang disampaikan Ketua DPW LDII Jawa Barat H Dicky Harun.

Menurut Ema, apa yang dilakukan LDII Bandung melalui biro-biro yang ada. Yakni, biro pendidikan, biro ekonomi, biro sosial, dan sebagainya,  sejalan dengan apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung baik di eksekutif maupun  legislatif.

“Sama-sama ingin meningkatkan kualitas dan keunggulan sumber daya manusia, serta sama-sama ingin menghadirkan kesejahteraan dan kemaslahatan  masyarakat. Ini sangatlah luar biasa dan kita akan sambut baik," ujar Ema.

Ema mengatakan, semua akan terus bersinergi. Agar, pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya bergandengan tangan membangun Kota Bandung yang sangat cintai.

Ema berharap, kehadiran pemimpin yang terpilih kelak akan meningkatkan kualitas kepemimpinan dengan mencirikan sifat kepemimpinan Rasulullah, yaitu Sidiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement