Ahad 31 Jan 2021 17:03 WIB

Modi Angkat Bicara Soal Unjuk Rasa Petani India

Sudah dua bulan puluhan ribu petani berkemah di pinggir-pinggir ibukota.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani India menentang UU pertanian baru yang membuka jalan eksploitasi perusahaan.
Foto: ap
Petani India menentang UU pertanian baru yang membuka jalan eksploitasi perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan pengujuk rasa yang menyerbu Benteng Merah di New Delhi 'menghina' negara. Ini pertama kalinya Modi memberikan komentar mengenai unjuk rasa petani yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.

Benteng Merah atau Lal Qila adalah sebuah komplek benteng abad 17 yang dibangun oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan. Situs Warisan Dunia UNESCO itu berfungsi sebagai kediaman para Kaisar Mughal.

Baca Juga

Sudah dua bulan puluhan ribu petani berkemah di pinggir-pinggir ibukota. Mereka memprotes undang-undang pertanian baru yang menurut mereka hanya menguntungkan pembeli swasta saat pengeluaran petani bertambah.

Parade traktor yang digelar pada Hari Raya Nasional 26 Januari lalu berubah menjadi aksi kekerasan. Ketika sejumlah pengujuk rasa keluar jalur yang sudah disepakati sebelumnya, bentrok dengan polisi dan menerobos komplek Benteng Merah. Satu orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam peristiwaitu.

"Negara sedih dengan penghinaan terhadap triwarna (bendera India) pada 26 Januari di Delhi," kata Modi dalam pidatonya yang disiarkan radio, Ahad (31/1).

"Pemerintah berkomitmen untuk memodernisasi pertanian dan juga banyak mengambil langkah ke arah itu," tambahnya.

Pemimpin kelompok tani mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas kekerasan yang dipicu sekelompok orang dalam parade tersebut. Pemerintah membuka kemungkinan negosiasi dilanjutkan.

Berdasarkan dokumen rapat pemerintah, Modi menawarkan pemimpin-pemimpin oposisi untuk membekukan undang-undang pertanian yang baru selama 18 bulan. Sektor pertanian India mempekerjakan setengah dari tenaga kerja India.

Gejolak yang terjadi pada 150 juta petani pemilik lahan menjadi tantangan terbesar Modi sejak ia mulai berkuasa 2014 lalu.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement