Ahad 31 Jan 2021 14:08 WIB

Mahasiswa UBSI Lolos Seleksi Program Bangkit-Kampus Merdeka

Peserta yang menyelesaikan program ini akan memenuhi syarat 20 SKS.

Dr Mochamad Wahyudi, Rektor kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).
Foto: Dok UBSI
Dr Mochamad Wahyudi, Rektor kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bersama Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, Deeptech Foundation sedang mencari 3.000 talenta digital terampil yang sejalan dengan program presiden Indonesia tentang penyiapan sembilan juta talenta digital terampil pada 2030.

Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit) adalah  program kesiapan karir yang dibuat oleh Google dan dijalankan dengan dukungan dari berbagai perusahaan seperti dari Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Deeptech Foundation.

Dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka serta Bangkit yang diluncurkan oleh Kemendikbud serta Ditjen Dikti, kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menjadi salah satu perguruan tinggi yang akan menerapkan kebijakan tersebut pada tahun 2021 ini.

“Melalui program Bangkit, kampus-kampus di Indonesia salah satunya yakni kampus UBSI telah berpartisipasi dalam menyukseskan kebijakan Mas Menteri Nadiem Makarim,” tutur Rektor kampus UBSI, Mochamad Wahyudi, Sabtu (30/1).

Ia menjelaskan Program Bangkit dari Ditjen Dikti ini dirancang untuk memberi kesempatan peserta mendapatkan paparan langsung dengan praktisi dari industri, dan akan mempersiapkan peserta dengan keterampilan yang relevan untuk karir yang sukses di perusahaan teknologi terkemuka.

"Para peserta dari program ini dapat memilih dari jalur android, cloud, atau machine learning.  Selain itu mereka juga akan mempelajari keterampilan penting seperti metodologi berpikir desain, kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan presentasi," katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Lebih lanjut, ia memaparkan setelah berhasil menyelesaikan program ini, peserta akan diundang ke pameran karier virtual, di mana mereka akan memiliki akses peluang kerja di perusahaan terkemuka di Indonesia.

"Pada akhir semester, sepuluh tim proyek akhir akan dipilih untuk pengembangan lebih lanjut termasuk dana inkubasi hibah dan dukungan dari universitas mitra Bangkit yang ditugaskan," jelasnya.

Ia berharap melalui proses ini, dapat membantu membentuk angkatan berikutnya dari startup teknologi yang sukses di Indonesia.

Peserta yang menyelesaikan program ini akan memenuhi syarat 20 SKS sesuai arahan Ditjen Dikti dan akan dikaji lebih lanjut oleh kampus.

“Ketujuh mahasiswa yang lolos seleksi tersebut berasal dari kampus UBSI Sukabumi yang terdiri dari enam mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer dan satu mahasiswa Program Studi Sistem Informasi,” paparnya.

Farhan adalah salah seorang mahasiswa kampus UBSI yang lolos seleksi dan siap ikuti program Bangkit dari Ditjen Dikti bersama Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Ia megucapkan  rasa syukurnya.

“Alhamdulillah saya sangat senang dan bersyukur bisa lolos seleksi dari ribuan peserta yang mendaftar dan terpilih mengikuti program Bangkit ini. Mudah-mudahan kesempatan ini bisa saya manfaatkan untuk belajar dari pengetahuan dan pengalamanan para instruktur yang berkualitas,” ungkap Farhan.

Melalui program Bangkit diharapkan lulusan kampus UBSI tidak hanya memiliki gelar sarjana semata tetapi memiliki kualifikasi dan keterampilan yang mumpuni dan siap berperan dalam kemajuan teknologi digital di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement