Ahad 31 Jan 2021 11:40 WIB

Klaster Keluarga Dominasi Penyebaran Covid-19 di Bandung

Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung masih naik turun

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas rumah sakit berdiri di dekat ambulans yang membawa jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Jumat (29/1). Kepala Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung Bambang Suhari merencanakan mulai pekan depan para pemikul jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung akan direkrut secara permanen menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL). Langkah tersebut diambil untuk mengatasi polemik di TPU Cikadut selama beberapa hari belakangan. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas rumah sakit berdiri di dekat ambulans yang membawa jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Jumat (29/1). Kepala Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung Bambang Suhari merencanakan mulai pekan depan para pemikul jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung akan direkrut secara permanen menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL). Langkah tersebut diambil untuk mengatasi polemik di TPU Cikadut selama beberapa hari belakangan. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan, klaster keluarga masih mendominasi  penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung. Selain itu, sektor perkantoran masih berpotensi menyumbang kasus penyebaran Covid-19 yang tinggi.

"566 (kasus klaster keluarga), masih keluarga dan antisipasi juga perkantoran," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara saat dihubungi, Ahad (31/1).

Ia melanjutkan, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung masih naik turun dan masih terjadi di masyarakat. Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ahyani mengatakan, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Kota Bandung hingga Sabtu (30/1) kemarin mencapai 9.075 sedangkan kasus aktif mencapai 1.622 kasus. Sementara itu, kasus sembuh 7.266 dan meninggal dunia 187 kasus."Angka kematian 2,06 persen dan angka kesembuhan mencapai 80,07 persen," ungkap dia.

Ia menuturkan, total kontak erat pasien positif Covid-19 sebanyak 19.345 sedangkan yang masih dipantau sebanyak 800 orang. Sementara itu, total suspek 15.057 kasus dan yang dipantau 1.420 kasus.

Ahyani menambahkan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya di fasilitas kesehatan terus berlangsung hingga April mendatang. Ia mengatakan jumlah yang sudah disuntik vaksin Covid-19 pada dosis pertama sebanyak 15.403 dan dosis kedua sebanyak 1.079.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement