Ahad 31 Jan 2021 05:22 WIB

PB Pertina Dorong Kolaborasi Kembangkan Boxing and Tourism

Boxing and Tourism meningkatkan prestasi petinju serta menarik wisatawan mancanegara.

Tinju (ilustrasi)
Foto: Needpix
Tinju (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) mendorong kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) untuk mengembangkan konsep "Boxing and Tourism" guna meningkatkan prestasi petinju serta menarik wisatawan mancanegara.

Ketua Umum PB Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komarudin Simanjuntak di Serang, Sabtu (30/1) mengatakan, kolaborasi tersebut diperlukan agar memberikan warna baru dalam pertinjuan di Indonesia yang memadukan dengan pariwisata.

Baca Juga

"Tadi saya katakan untuk meningkatkan prestasi di frekuensi pertandingan itu penting, karena di situ akan lahir naluri. Tetapi ajang-ajang seperti itu kurang, sedangkan sekarang menggalakkan pariwisata dengan 10 destinasi prioritas. Apa salahnya kalau sama-sama menghadirkan orang kenapa tidak dikawinkan, jadi boxing and tourism," kata Komarudin seusai menghadiri peresmian sasana boxing akademi Banten, di Serang.

Menurutnya, dalam mengembangkan konsep boxing and tourism itu perlu keterlibatan semua pihak, agar prestasi olahraga pada cabang tinju tersebut dapat tercapai sehingga memberikan dampak pada pembangunan di Indonesia.

"Besok atau minggu depan untuk mengoordinasikan dengan Kemenparekraf, jika itu terjadi nanti ada pertandingan-pertandingan tinju seperti di Bali, Lombok, Danau Toba, Raja Ampat di 10 destinasi prioritas nanti kita akan maintenance," katanya.

Untuk mencapai itu, kata dia, perlu sarana dan prasarana pendukung dalam menjalankanya.

"Mustahil tujuan itu bisa dicapai kalau tidak ada sarana pendukungnya dan lain-lain," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan pentingnya pembinaan pada usia dini, khususnya di cabang tinju untuk dapat lebih mempersiapkan prestasi ke depan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement