Sabtu 30 Jan 2021 23:20 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Kaltim Bertambah 701 Orang

Kota Balikpapan masih menyumbang terbesar kasus aktif di Kalimantan Timur.

Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan cukup tinggi dengan adanya tambahan 701 kasus positif pada Sabtu (30/1). Kota Balikpapan masih menyumbang terbesar kasus aktif dengan tambahan 201 kasus.

Tambahan kasus lainnya terjadi di Berau enam kasus, Kutai Barat 55 kasus, Kutai Kartanegara 135 kasus, Kutai Timur 96 kasus, Paser 54 kasus, Penajam Paser Utara limakasus, Bontang 19 kasus, dan Samarinda 130 kasus.

"Jumlah keseluruhan kasus aktif Covid-19 sebanyak 40.554 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Padilah Munte Runadi Samarinda, Sabtu.

Ia menambahkan angka kesembuhan juga terjadi penambahan 375 kasus sehingga totalnya 31.969 kasus. Tambahan kasus sembuh tersebut terjadi di Berau 23 kasus, Kutai Kartanegara 29 kasus, Kutai Timur 33 kasus, Mahakam Ulu satu kasus, Paser 64 kasus, Penajam Paser Utara 21 kasus, Balikpapan 143 kasus, Bontang 30 kasus, dan Samarinda 31 kasus.

 

Padilah juga menginformasikan adanya tambahan pasien Covid-19 meninggal dunia 11 orang dengan rincian enam orang di Balikpapan, dua orang di Bontang dan sisanya di Kutai Barat, Panajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, dan Paser.

"Secara keseluruhan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 987 orang, sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 7.598 orang," kata dia.

Perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Kaltim untuk peringkat pertama Kota Balikpapan dengan jumlah 9.656 kasus, disusulSamarinda 8.566 kasus, Kutai Kartanegara 7.153 kasus, Kutai Timur 5.293 kasus, dan Bontang 3.350 kasus.

Sebanyak limakabupaten lainnya, yakni Berau 2.335 kasus, Paser 1.754 kasus, Kutai Barat 1.564 kasus, Panajam Paser Utara 650 kasus, dan Mahakam Ulu 233 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement