Sabtu 30 Jan 2021 22:45 WIB

298 Orang Sembuh dari Covid-19 di Bali

Jumlah positif Covid-19 sembuh di Provinsi Bali hingga saat ini menjadi 21.799 orang.

Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat pada Sabtu (30/1) ada 298 orang pasien positif Covid-19 yang dinyatakan telah sembuh. Pasien sembuh berasal dari beberapa daerah.

"Laporan kesembuhan yang terbanyak dari Kota Denpasar, yakni 83 orang, Kabupaten Badung (60 orang), Tabanan (37 orang), Bangli (32), Jembrana (30), Gianyar (25), Buleleng (24), Klungkung (2), Karangasem (2) dan tiga orang dengan domisili luar Bali," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Dewa Made Indra di Denpasar, Sabtu.

Dengan penambahan 298 orang yang sembuh itu, secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 yang telah sembuh di Provinsi Bali hingga saat ini menjadi 21.799 orang (83,63 persen).

Sedangkan jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 hingga Sabtu ini menjadi 26.066 orang. "Untuk hari ini ada penambahan kasus baru sebanyak 253 orang," ujar Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Sementara itu, jumlah kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan 3.592 orang (13,78 persen). Untuk pasien yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dikarantina di sejumlah hotel yang disiapkan pemerintah.

Selanjutnya, jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 di Provinsi Bali secara kumulatif sebanyak 675 orang (2,59 persen).

Di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali sejak awal Januari 2021, ujar dia, telah menimbulkan tekanan pada tempat isolasi perawatan di rumah sakit dan tempat karantina (hotel).

"Dukungan sepenuh hati dari masyarakat tentunya sangat dibutuhkan untuk memutus penyebaran Covid-19 yang semakin masif di 2021 ini. Tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan kapanpun dan dimana pun," kata Dewa Indra.

Menurut Dewa Indra, yang harus dilakukan saat ini tentu bukan dengan terus memperbanyak tempat karantina dan kapasitas RS. "Kita harus bekerja bersama-sama untuk menurunkan kasusnya dengan disiplin menerapkan 3M dan mengurangi aktivitas yang menimbulkan kerumunan," ujar birokrat yang juga mantan Kepala Pelaksana BPBD Bali itu.

Dewa Indra menambahkan kasus positif Covid-19 untuk Provinsi Bali terbanyak di Kota Denpasar dan didominasi klaster keluarga.

"Klaster keluarga ini erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat, yaitu aktivitas ekonomi dan sosial budaya. Karena itu, melalui SE Gubernur Bali No 02 Tahun 2021 telah diatur berbagai pembatasan aktivitas ekonomi maupun sosial budaya," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement