Sabtu 30 Jan 2021 16:28 WIB

Ini Asal Suara Dentuman Keras 3 Kali yang Kagetkan Warga Surabaya

Tiga dentuman keras terdengar di Surabaya.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Polisi menyebut suara dentuman keras di Kota Pahlawan yang terdengar hingga pusat kota bersumber dari tepi laut Tanjung Perak Surabaya.

"Benar. Itu suara dentuman dari tradisi tahunan penyambutan penerimaan taruna-taruni AAL," jelas Kabag Ops Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kompol Eko Nur Wahyudiono saat dihubungi jatimnow.com, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Suara Dentuman Keras 3 Kali Kagetkan Warga Surabaya

"Kenapa sampai terdengar keras, karena sekarang kan lagi pandemi Covid-19, jalanan sepi, semuanya sepi. Makanya sampai terdengar hingga radius cukup jauh. Kalau sebelum pandemi kan, banyak yang lalu lalang, suara dentuman jadi tidak begitu keras terdengar," tambahnya.

Suara dentuman keras sebanyak tiga kali yang terdengar di Kota Pahlawan membuat warga Surabaya kaget. Suara itu terdengar dari wilayah utara hingga pusat kota.

Seperti diungkapkan Aldy, warga Surabaya yang saat kejadian tengah tidur di tempat kerjanya di kawasan Genteng.

"Keras suaranya. Sampai saya terbangun dari tidur. Saya pikir suara dari ban mobil yang mbledos (meletus)," ujarnya.

Selain Aldy, informasi suara dentuman itu juga dikabarkan netizen. Salah satunya akun Twitter @Hartandh.

"Gess.. Ada yang denger dentuman 3x gak pagi ini... di kawasan Surabaya dan sekitarnya?," tulisnya seperti dilihat jatimnow.com.

"Saya daerah kenjeran denger 2x mas. Saya pikir itu suara gledek mau turun hujan. Soalnya daerah sini mendung," kata akun @mrdanangsaputra mengomentari @Hartandh.

Selain di wilayah tersebut, suara dentuman katanya juga sampai terdengar hingga wilayah Wonokromo.

"Wonokromo kedengeran," tulis akun Taniatsav.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement