Ahad 31 Jan 2021 07:01 WIB

Kemiskinan, Politik Kekuasaan: Kisah Radikalisme di Jawa

Kemiskinan, Radikalisme, Elit Islam: Kisah Radikalisme di Jawa

Raja Pakubuwono X ketika berkunjung ke Masjid Luar Batang 1920
Foto: Gahetna.nil
Raja Pakubuwono X ketika berkunjung ke Masjid Luar Batang 1920

REPUBLIKA.CO.ID, -- Gerakan Radikalisme di Indonesia, mengacu data Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) para pelakunya banyak berasal dari daerah sekitar Solo, Jogjakarta, dan Jawa Tengah.

Fakta ini jelas mengundang keingintahuan untuk menelisik situasi yang menjadi penyebabnya. Dan ketika permasalahan ini ditanyakan kepada Guru Besar Sejarah Islam Universitas Sebelas Maret  (UNS) Solo, Prof DR Hermanu Joebagio MPD, ditemukan fakta mengejutkan bahwa aksi perlawanan terhadap kekuasaan adalah hal yang biasa bagi masyarakat tersebut. Bahkan, semangat ini sudah tumbuh hampir 800 tahun lamanya, semenjak era Sunan Gresik.

‘’Dari zaman dahulu kala selalu terjadi di kawasan tersebut. Yang pasti penyebabnya bukan ajaran pada agamanya, namun lebih karena adanya perasaan marginalisasi umat Islam yang dipinggirkan oleh sebuah sruktur kekuasaan,’’ kata Hermanu.

Wawancara dilakukan di UNS Solo beberapa waktu lalu.

 Prof Hermanu Joebagio, Guru Besar Sejarah Islam UNS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement