Sabtu 30 Jan 2021 01:20 WIB

Perbaikan Kinerja 2021, BNI Lakukan Transformasi Bisnis

Penyaluran kredit BNI pada 2020 sebesar Rp 586,2 triliun

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kiri) didampingi Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati memberikan pemaparan saat Public Expose BNI tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29/1/2021). PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) pada tahun 2020 menyalurkan kredit sebesar Rp586,2 triliun atau tumbuh 5,3 persen year-on-year  (YoY).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kiri) didampingi Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati memberikan pemaparan saat Public Expose BNI tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29/1/2021). PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) pada tahun 2020 menyalurkan kredit sebesar Rp586,2 triliun atau tumbuh 5,3 persen year-on-year (YoY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melakukan adaptasi di tengah masa pemulihan dari Pandemi Covid-19. Adapun langkah ini untuk menumbuhkan bisnis perseroan pada tahun ini.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan mengatakan perseroan melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, serta menyempurnakan rencana jangka panjang. Adapun program transformasi berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented. 

Baca Juga

“Dengan nilai-nilai BNI RACE yang diimplementasikan sehari-hari tersebut BNI pun dapat bersaing dengan kompetitor, mempersiapkan diri untuk melaju lebih kencang, memimpin persaingan, dan meraih kemenangan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (29/1).

Royke menjelaskan jangka pendek perusahaan belum memiliki rencana untuk mengakuisisi lembaga keuangan. Adapun pengembangan akan difokuskan pada optimalisasi kontribusi perusahaan anak.

"Pada 2021 kami menempatkan prioritas untuk optimalisasi kontribusi perusahaan anak. Saat ini kami mengembangkan beberapa rencana, antara lain dalam proses pendirian kantor BNI Sekuritas di Singapura. Hal ini melengkapi solusi yang biasa dilakukan bagi nasabah korporasi kita," ucapnya.

Sementara Direktur Corporate Banking BNI Silvano Winston Rumantir menambahkan perseroan memproyeksi pertumbuhan kredit membaik kisaran enam persen sampai sembilan perse. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi seiring pulihnya perekonomian.

“Segmen konsumer juga meningkat melihat potensi terutama kredit payroll. Payroll loan BNI bisa tumbuh double digit. Segmen menengah kecil, pertumbuhan kredit harus didukung pendanaan yang sehat, strategi kami menargetkan pertumbuhan DPK, terutama CASA," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement