Sabtu 30 Jan 2021 01:26 WIB

Sentimen Vaksin, IMF Proyeksi Ekonomi Global Tumbuh 5 Persen

Ekonomi global tumbuh 5,5 persen, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 5,2 persen.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolandha
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. Pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2020 menjadi maya karena pandemi virus Corona.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020. Pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2020 menjadi maya karena pandemi virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyebaran vaksin virus corona jenis baru 2019 (Covid-19) diproyeksi akan mendorong pemulihan ekonomi global yang lebih kuat pada tahun ini. Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global mampu mencapai 5,5 persen atas sentimen itu.

Dilansir di Associated Press News, Jumat (29/1), setelah pertumbuhan ekonomi global merosot sebanyak 3,5 persen pada 2020, ekonomi global diprediksi akan tumbuh 5,5 persen di tahun ini. Proyeksi pertumbuhan sebesar 5,5 persen itu merupakan rilis terbaru yang dikeluarkan IMF setelah pada Oktober tahun lalu organisasi pemberi pinjaman ke 190 negara itu memproyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

Baca Juga

Namun demikian, suksesnya pertumbuhan ekonomi tak lepas dari sumbangsing kebijakan pemerintah di negara masing-masing. “Banyak hal bergantung pada hasil dari perlombaan antara virus yang bermutasi dan vaksin serta kemampuan kebijakan untuk memberikan dukungan efektif sampai pandemi berakhir. Masih ada ketidakpastian yang luar biasa,” kata kepala ekonomi IMF Gita Gopinath.

Namun demikian IMF, kata dia, juga optimistis bahwa angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen akan menandai tahun tercepat pertumbuhan global sejak 2007 silam bukan tanpa syarat. Penyebaran vaksin dinilai harus menahan penyebaran virus dan memungkinkan pemerintah di seluruh dunia untuk memudahkan pembatasan sosial dan mendorong kembali ke aktivitas ekonomi normal. Perekonomian dunia juga mendapat dorongan dari program stimulus pemerintah akhir tahun lalu di Amerika Serikat dan Jepang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement