Jumat 29 Jan 2021 17:58 WIB

IHSG Ditutup Melemah Tertekan Saham Perbankan

Pelemahan IHSG pada hari ini sejalan dengan koreksi yang kompak pada bursa regional.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (29/1). IHSG kembali anjlok setelah tujuh hari berturut-turut mengalami koreksi. 

IHSG melemah 1,96 persen atau turun 117 poin ke level 5.862,35. Dalam sepekan terakhir, IHSG telah terkoreksi sebesar 7,05 persen. Sedangkan secara year-to-date IHSG terkoreksi sebesar 7,29 persen. 

Baca Juga

Pelemahan IHSG pada hari ini sejalan dengan koreksi yang kompak pada bursa regional Asia. Nikkei 225 ditutup melemah 1,89 persen, Hang Seng ditutup turun 0,94 persen dan Shang Hai Compsite ditutup melemah 0,63 persen.

Salah satu sektor yang cukup menekan pergerakan IHSG yaitu perbankan. "Pelemahan Perbankan cukup memberatkan indeks hari ini setelah rilis laporan keuangan mereka," kata Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr, Jumat (29/1). 

Saham bank yang berkontribusi paling banyak melemahkan IHSG antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Selain itu ada pula PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) serta PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS).

Menurut Zamzami, kekhawatiran dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian pelaku pasar. Termasuk kenaikan kasus dan varian baru covid-19. Selain itu, prospek lockdown di berbagai negara juga jadi kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi.

"Ditambah kemarin IMF juga merevisi ke bawah proyeksi-proyeksi pertumbuhan ekonomi banyak negara," terang Zamzmi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement