Jumat 29 Jan 2021 16:54 WIB

Kasus Klaster Pesantren di Garut Terus Bertambah

Dua pesantren di Kecamatan Bungbulang menjadi klaster penyebaran Covid-19. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Selasa (27/10).
Foto: bayu adji p
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mencatat terjadi penambahan 148 kasus terkonfirmasi positif pada Kamis (28/1) malam. Sebanyak 19 kasus di antaranya berasal dari Kecamatan Bungbulang.  

Camat Bungbulang Caca Rifai mengatakan, 19 kasus baru di wilayahnya mayoritas berasal dari lingkungan pondok pesantren. Sebanyak enam kasus dari Pesantren Rajawali, 11 kasus dari Pesantren Liunggunung, dan dua kasus dari masyarakat biasa.

"Jadi jumlah dari Bungbulang yang terkonfirmasi positif kamarin itu 19 orang," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (29/1).

Sebelumnya, di Pesantren Rajawali telah terdapat 42 santri yang terkonfirmasi positif. Dengan penambahan kasus yang terjadi pada Kamis kemarin, total santri di pesantren itu yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 48 orang. Sementara dari Pesantren Liunggunung, 11 orang yang terkonfirmasi positif meruoakan santri.

Caca menyebutkan, saat ini, terdapat dua pesantren di Kecamatan Bungbulang yang menjadi klaster penyebaran Covid-19. Total santri yang terkonfirmasi dari dua pesantren di kecamatan itu sebanyak 59 orang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement