Jumat 29 Jan 2021 16:35 WIB

Warning BMKG, Tinggi Gelombang Laut Selatan Capai 6 Meter

Gelombang tinggi perairan selatan Jawa ini, diperkirakan hingga 31 Januari 2021.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi kisaran 4-6 meter yang terjadi di perairan selatan hingga 31 Januari mendatang.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi kisaran 4-6 meter yang terjadi di perairan selatan hingga 31 Januari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap mengeluarkan peringatan dini. Dalam rilis yang dikeluarkan Jumat (29/1), BMKG Cilacap mengingatkan tentang kemungkinan terjadinya gelombang tinggi hingga 6 meter di perairan selatan Jateng, DIY dan Jabar.

"Gelombang laut mencapai setinggi 6 meter tersebut, berpotensi terjadi di perairan dalam Samudra Hindia. Sedangkan untuk perairan dangkal yang tidak terlalu jauh dengan daratan, gelombang laut berpotensi terjadi setinggi 4 meter," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Klimatologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

Meski ada perbedaan ketinggian gelombang pada perairan dangkal dan lepas pantai, namun Teguh menyebutkan, ketinggian gelombang laut tersebut tetap bisa membahayakan kegiatan pelayaran jenis kapal apa pun. "Jangankan 6 meter, 4 meter saja sudah berbahaya," ucapnya.

Menurut dia, ketinggian gelombang laut yang cukup ekstrim ini, dipengaruhi oleh kecepatan angin yang diperkirakan mencapai lebih dari 30 knot. Kecepatan angin ini, dipengaruhi oleh adanya beberapa lokasi  tekanan rendah di Samudra Hindia, dan kondisi tekanan tinggi di daratan Asia. "Angin cenderung bertiup dari barat. Namun arahnya bukan ke timur, namun ke utara," katanya.

Menurutnya, kondisi gelombang tinggi  perairan selatan Jawa ini, diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Januari 2021. Terkait  hal ini, Teguh mengimbau seluruh pelaku aktivitas pelayaran agar lebih berhati-hati saat melaut. 

"Bagi kapal-kapal yang masih berada di pelabuhan atau dermaga, sebaiknya menunda dulu kegiatannya untuk berlayar atau melaut," katanya.

Dia menyebutkan, gelombang laut setinggi 4 meter di perairan dangkal, sudah sangat membahayakan nelayan dengan kapal kecil. Sedangkan untuk operator kapal tongkang yang membawa muatan batubara, Teguh juga mengingatkan agar lebih waspada.

Sementara kepada warga yang tinggal di kawasan pesisir atau wisatawan yang berkunjung ke pantai, diminta untuk tidak berenang atau bermain air laut. "Gelombang tinggi yang sewaktu-waktu terjadi, dapat membuat mereka yang bermain air di pantai bisa terhempas dan terseret gelombang," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement