Jumat 29 Jan 2021 10:20 WIB

Masyarakat Harus Waspadai Sindikat Pengganjal Kartu ATM

waspadai sindikat pengganjal ATM

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas kesehatan mendata logistik untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Aula Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 6.552 apd vaksinasi Covid-19, 38.328 ADS 0,5 ML, 413 safety box, 193 alcohol swab, 160 rompi tim vaksinasi Covid-19, 12.583 kartu vaksinasi Covid-19, 81 buku petunjuk teknis PVC dan 25.000 VTM dan swab dacron citodia siap didistribusikan ke 191 fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada 14 Januari mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan mendata logistik untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Aula Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 6.552 apd vaksinasi Covid-19, 38.328 ADS 0,5 ML, 413 safety box, 193 alcohol swab, 160 rompi tim vaksinasi Covid-19, 12.583 kartu vaksinasi Covid-19, 81 buku petunjuk teknis PVC dan 25.000 VTM dan swab dacron citodia siap didistribusikan ke 191 fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada 14 Januari mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika

IHRAM.CO.ID, -- JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan transaksi di mesin ATM. Terutama menjaga kerahasian nomor PIN dan tidak lengah dan panik saat kartu ATM bermasalah atau terganjal. 

Menurut Yusri, sebab tidak menutup kemungkinan sindikat pengganjal mesin ATM sedang beraksi. Maka masyarakat juga harus waspada jika mengambil uang di tempat ATM yang sepi. "Sasarannya adalah orang-orang yang biasa mengambil ATM ini jadi pembelajaran juga di tempat-tempat yang sepi misalnya di SPBU," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (28/1).

 

Lebih lanjut, Yusri menjelaskan biasanya sindikat pengganjal mesin ATM beraksi secara berkelompok dan memiliki perannya masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh kelompok berinisial WI (33) IN (35) dan seorang perempuan JS (24), dari aksinya ketiga pelaku menggondol uang hingga puluhan juta dari para korbannya. 

 

"Pelaku memanfaatkan kondisi korban yang panik dan ada yang berupaya membuat lengah saat kartu milik korban sudah terganjal dengan berpura-pura menolong," kata Yusri.

 

Modus operandinya, kata Yusri, para pelaku mencari sasaran berupa mesih ATM, kemudian palaku mengganjal lubang pada mesin ATM dengan menggunakan tusuk gigi yang sudah dimodifikasi. Ketika korban tidak dapat memasukkan kartu ATM, pelaku berpura-pura mambantu korban dan saat korbuan lengah, pelaku menukar kartu ATM milik korban dengan kartu ATM yang sudah disediakan.

 

"Pelaku WI bertugas mengganjal dan menukar kartu ATM korban. Saudari JS perempuan perannya dia berdiri dibelakang daripada si korban dan menghapal PIN ATM korban. Pelaku IN berperan memantau situasi dan mengajak bicara korban," ungkap Yusri. 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement