Jumat 29 Jan 2021 06:52 WIB

WHO Tolak Konfirmasi Corona Jenis Baru Berasal dari China

Masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apapun terkait dengan asal usul virus.

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Sebuah jalan kosong di komunitas yang dikunci karena kasus baru COVID-19 virus korona di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di daerah Tiangongyuan, distrik Daxing, Beijing, Cina, 21 Januari 2021. Daratan Cina melaporkan 126 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan secara lokal pada 20 Januari 2021.
Foto: EPA-EFE / STRINGER
Sebuah jalan kosong di komunitas yang dikunci karena kasus baru COVID-19 virus korona di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di daerah Tiangongyuan, distrik Daxing, Beijing, Cina, 21 Januari 2021. Daratan Cina melaporkan 126 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan secara lokal pada 20 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolak untuk mengkonfirmasi bahwa virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 berasal dari China.WHO mengatakan masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apapun terkait dengan asal usul virus.

Penolakan tersebut datang menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang akan memperkuat hubungan pemerintahannya dengan WHO. Pemimpin baru negara adidaya itu juga berjanji untuk membatalkan keputusan mantan presiden Donald Trump pada Juni 2020 yang memotong dana dan menarik AS dari badan tersebut.

Baca Juga

Direktur eksekutif program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan mengatakan dalam sebuah konferensi pers virtual bahwa masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apapun terkait dengan asal usul virus. Ia mengatakan seluruh hipotesis masih akan dibahas dan belum dapat disimpulkan bahwa dari mana virus corona jenis baru berasal, baik di dalam, maupun di luar China.

"Saya selalu sangat takut dalam setiap proses di mana kesimpulan mulai mencari bukti untuk mendukung mereka dan kami berurusan dengan banyak hal dalam beberapa hari terakhir di sekitarnya," ujar Ryan, dilansir Fox News, kamis (28/1).

Sebelumnya, epidemiolog asal China, Wu Zunyou mengatakan pada Selasa (26/1) lalu, bahwa dirinya tidak yakin bahwa SARS-CoV-2  bermula di Wuhan, China. Namun, ia meduga virus corona jenis baru ini memang berasal dari tempat atau kota lainnya lain di Negeri Tirai Bambu.

Sebelumnya, NBC melaporkan China merilis film baru yang menunjukkan bagaimana Wuhan sebagai tempat dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi pertama di dunia. Namun, kota itu juga menjadi tempat pertama yang secara efektif menghentikan atau mengatasi wabah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement