Jumat 29 Jan 2021 05:57 WIB

6 Kota di Kawasan Arab yang Punah, Ada yang Disebut Alquran

Terdapat kota yang disebutkan Alquran di kawasan Arab dan telah punah

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat kota yang disebutkan Alquran di kawasan Arab dan telah punah. Kota Petra, Yordania
Foto: NatGeo
Terdapat kota yang disebutkan Alquran di kawasan Arab dan telah punah. Kota Petra, Yordania

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Catatan sejarah di dunia Arab menceritakan tentang ketersebaran kota-kota Arab. Selama bertahun-tahun, kota-kota muncul di antara lautan dan Teluk. Sebagian kota telah punah karena perang sengit di wilayah tersebut.

Berikut ini adalah daftar kota-kota Arab bersejarah. Sebagian sudah punah, dan sebagian lagi di ambang kepunahan:

1. Palmyra di Suriah (Dari milenium kedua Sebelum Masehi hingga tahun 273)

Kerajaan Palmyra yang berarti "kerajaan yang gigih" di Suriah adalah salah satu peradaban sejarah tertua, bahkan bersaing dengan Kekaisaran Romawi di bawah kepemimpinan ratunya Zenobia di masa keemasannya. Setelah empat tahun perang di Suriah, hanya sedikit yang tersisa setelah dihancurkan rezim Suriah dan ISIS. 

 

Palmyra dulunya memiliki Kuil "Baal" yang merupakan monumen paling terkenal selain "penjara Palmyra" yang menjadi saksi pembantaian paling terkenal dari rezim Suriah di era tahun delapan puluhan yang lalu. abad.

2. Petra di Yordania (Dari tahun 312 SM sampai tahun 746)

Penemuan kota Petra, ibu kota Nabatean dalam sejarah kontemporer, dimulai pada 1812 setelah diabaikan selama periode pemerintahan Ottoman. Petra hampir terkubur di bawah tanah sampai ditemukan kembali, lalu diklasifikasikan dalam daftar warisan manusia dan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Kampanye militer melawan Kota Petra berlangsung berturut-turut sepanjang sejarah, dari Yunani hingga Roma. Namun setelah orang Arab menetap di dalamnya dan menjadi sasaran gempa bumi pada pertengahan abad ketujuh Masehi, Petra memasuki periode hibernasi sampai penemuannya. Meskipun dahulu lokasinya strategis di "Jalur Sutra", Petra sekarang lebih menjadi objek wisata karena kepentingan geopolitiknya berkurang.

3. Kartago di Tunisia (Dari 814 SM sampai 164 SM)

Pendirian Kartago, atau "kota baru", dimulai pada abad ke-8 SM oleh Putri Elissar, yang melarikan diri dari Tirus di Lebanon, dan kemudian menjadi pusat laut yang penting bagi orang Fenisia. Kota ini memperoleh keunikannya setelah mengendalikan jalur perdagangan maritim antara tiga benua.

Terlepas dari mitos seputar penguasanya yakni komandan militer Hannibal, Kartago bertempur dalam sejarah panjang perang dengan Romawi yang berakhir dengan kehancuran total pada 164 SM. Meskipun dibangun kembali beberapa kali selama peradaban berturut-turut, hanya sedikit yang tersisa dari reruntuhan kota pertama.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement