Jumat 29 Jan 2021 07:14 WIB

Google Setop Pakai Alat Apple untuk Melacak Pengguna iPhone

Apple akan memberlakukan aturan transparansi pelacakan yang berhubungan dengan iklan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
(Foto: ilustrasi Google)
Foto: Flickr
(Foto: ilustrasi Google)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi Google di iPhone seperti Maps dan YouTube akan berhenti menggunakan alat dari Apple Inc yang memungkinkan mereka mempersonalisasi iklan. Langkah ini menghindari kebijakan baru Apple yang memberi tahu pengguna bahwa penjelajahan mereka sedang dilacak.

Pengumuman dalam kiriman blog Rabu (27/1) oleh unit Alphabet Inc, induk perusahaan Google. Pengumuman ini datang tak lama sebelum Apple diharapkan mulai memberlakukan aturan transparansi pelacakan baru.

Baca Juga

Dilansir dari Reuters, Kamis (28/1), Apple selama bertahun-tahun telah menyediakan aplikasi dengan pengenal unik, yang dikenal sebagai Identifier for Advertisers (IDFA). IDFA penting dalam menentukan pada siapa iklan harus ditampilkan dan apakah iklan itu mendorong mereka untuk melakukan pembelian.

Namun, Apple mengatakan awal tahun ini akan mengharuskan aplikasi menampilkan pesan pop-up satu kali kepada pengguna untuk mendapatkan persetujuan untuk mengakses IDFA pengguna.

Facebook Inc dan pembuat aplikasi lainnya khawatir peringatan tersebut dapat membuat pengguna enggan untuk ikut. Hal ini bisa berakibat pada pendapatan iklan. 

Namun, karena pengguna aplikasi Google biasanya log in, maka Google memiliki alternatif pelacakan untuk IDFA. Dengan begitu, bisnis iklan intinya kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh perubahan Apple.

Tetapi ia memperingatkan dalam kiriman blognya bahwa pengiklan yang mengandalkan perangkat lunak iklan selulernya akan mendapatkan hasil yang lebih lemah tanpa akses IDFA. Google saat ini sedang mengembangkan alternatif untuk klien, meskipun belum segera siap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement