Kamis 28 Jan 2021 20:17 WIB

BTN Diminta Menjadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi

Ini sejalan modal perseroan yang cukup kuat bertahan sektor pembiayaan properti.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Kamis (7/1). Penyaluran dana PEN BTN meningkat menjadi sebesar Rp 33,66 triliun atau tiga kali lipat dari dana PEN yang ditempatkan Pemerintah di Bank BTN sebesar Rp 10 triliun sejak Maret 2020 lalu.
Foto: Dok. BTN
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Kamis (7/1). Penyaluran dana PEN BTN meningkat menjadi sebesar Rp 33,66 triliun atau tiga kali lipat dari dana PEN yang ditempatkan Pemerintah di Bank BTN sebesar Rp 10 triliun sejak Maret 2020 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi pada tahun ini. Hal ini sejalan modal perseroan yang cukup kuat bertahan sektor pembiayaan properti.

Wamen II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan pertumbuhan segmen perumahan dan customer based yang bisa digarap dari value chain perumahan, BTN bisa tumbuh dan besar serta menjadi bank yang sehat dengan kapitalisasi pasar yang besar.

Baca Juga

“Dalam periode recovery ini, selain memperbaiki kualitas kredit dan funding, bagaimana kita juga bisa membangun transaction business yang kuat dimulai dari value chain mortgage yang menjadi core competence dari BTN,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (28/1).

Kartika menilai kekuatan BTN pada pembiayaan properti harus tetap diperluas pada ekosistem value chain mortgage maupun customer based. “Integrasi antara mortgage driven growth dikaitkan dengan ekosistem mortgage saya rasa akan mendapatkan customer based yang stabil dan kemudian ekosistem dari developernya,” ucapnya.

Menurut dia, bisnis BTN yang berpusat pada bisnis pembiayaan perumahan dapat berjalan asalkan tekun menangkap aliran transaksi dalam ekosistem perumahan. “Namun saya menekankan untuk Current Account and Saving Account atau CASA dimana BTN menargetkan sekitar Rp 270 triliun pada road map, untuk transformasi cabang menggalang CASA agar bisa mendapatkan funding flow yang sehat dengan cost yang lebih murah harus ditingkatkan. Jika kredit, CASA (dana murah) dan transaksi jalan, benar-benar BTN dapat tumbuh berkembang sehat dengan profitabilitas yang baik,” jelasnya.

Sementara Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menambahkan perusahaan sedang membahas Road map atau peta jalan bisnis bank dalam melakukan transformasi menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada 2025

"Road map tersebut terdiri dari upaya peningkatkan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp 270 triliun," ucapnya.

Menurutnya road map juga mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari enam juta masyarakat Indonesia dan membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan. Selanjutnya BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio kredit yang berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet.

“Road map tersebut kami susun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya pencapaian Bank BTN tahun 2020 dan faktor makro ekonomi diantaranya prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik dengan tingkat pertumbuhan lima persen sampai 5,5 persen dan proyek perumahan yang akan kembali berjalan serta adanya percepatan digital disruption yang didorong oleh virtual serta stay @home lifestyle,” ucapnya.

Faktor ekonomi makro yang dimaksud Nixon, selain pertumbuhan ekonomi yang sudah membaik, suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate yang tetap dipertahankan pada tingkatan yang akomodatif serta sektor riil yang kembali berdetak. Hal ini akan membuat proyek pembangunan perumahan yang sebelumnya sempat tertunda khususnya perumahan segmen menengah atas akan kembali aktif dan diharapkan sekitar 172 sektor turunan properti dapat kembali bergairah.

“Sektor properti akan menjadi salah satu motor penggerak utama Pemulihan Ekonomi Nasional dan kami mengapresiasi Pemerintah yang tetap berkomitmen mendorongnya dengan melanjutkan Program Sejuta Rumah dengan memberikan subsidi sektor pembiayaan perumahan sebagai stimulus. Semoga ini juga akan mendorong kebijakan stimulus lanjutan yang akan lebih berdampak pada sektor properti yang dampaknya akan diikuti oleh sekitar 172 industri turunannya tersebut,” kata Nixon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement