Kamis 28 Jan 2021 19:47 WIB

Momentum Memajukan Ekonomi Umat Lewat Berjamaah

Konsep berjamaah diharapkan mendorong pertumbuhan BSI demi perkuat ekonomi umat

Irfan Syauqi Beik, pengamat Ekonomi Syariah FEM IPB
Foto: BNI Syariah
Irfan Syauqi Beik, pengamat Ekonomi Syariah FEM IPB

REPUBLIKA.CO.ID, Irfan Syauqi Beik/Pengamat Ekonomi Syariah FEM IPB

Mergernya tiga BUS menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan momentum yang sangat tepat untuk melakukan akselerasi penguatan industri perbankan syariah nasional, sekaligus penguatan perekonomian umat secara keseluruhan. BSI diharapkan dapat membuka akses sumberdaya keuangan yang lebih luas bagi pengembangan unit-unit bisnis syariah yang dimiliki umat.

Apalagi hal ini diperkuat dengan komitmen keberpihakan BSI pada UMKM, yang diharapkan dapat membantu memitigasi dampak pandemi dan resesi yang dirasakan oleh umat saat ini.

Sementara di sisi lain kita pun berharap agar umat dapat memperkuat keberpihakannya pada BSI, dengan memanfaatkan keberadaan BSI sebagai fasilitator transaksi keuangan dari bisnis yang dilakukan. Kita tidak boleh ragu dengan kemampuan teknologi digital banking yang dimiliki bank-bank syariah termasuk BSI.

 

Rasanya tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan bank syariah dalam menunjang kegiatan bisnis yang dilakukan, termasuk transaksi secara online. Antara bank syariah dan umat, keduanya saling membutuhkan dan perlu untuk saling mendukung.

Inilah esensi ekonomi berjamaah. Semua saling memperkuat, bahu membahu, sehingga ekosistem perekonomian syariah yang ada akan semakin kuat dan semakin terintegrasi. 

Salah satu rahasia mengapa Rasulullah SAW mampu menggusur dominasi pasar Yahudi di Madinah pasca hijrah, yaitu Pasar Bani Qainuqa, dan menggantinya dengan Pasar Manakhah, adalah karena konsep berjamaah antara satu komponen umat dengan komponen lainnya. Berjamaah dari sisi penawaran (supply) maupun dari sisi permintaan (demand).

Semua saling mendukung dan memperkuat, baik sahabat yang pengusaha maupun sahabat yang menjadi konsumennya. Semua menyatu dalam gerakan ekonomi yang kemudian melahirkan kesejahteraan yang hakiki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement