Kamis 28 Jan 2021 17:36 WIB

IHSG Koreksi 2 Persen Terkerek Bursa Global

Pasar merespons negatif penurunan signifikan pada saham-saham Amerika.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (ilustrasi). IHSG pada Kamis (28/1) ditutup melemah seiring tekanan bursa saham global.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (ilustrasi). IHSG pada Kamis (28/1) ditutup melemah seiring tekanan bursa saham global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik berakhir di zona negatif pada perdagangan hari ini, Kamis (28/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga dua persen dan jatuh ke level 5.979,38. 

Sektor pertambangan, infrastruktur, industri dasar, porperti, perkebunan, industri konsumsi, keuangan, aneka industri mendominasi pergerakan IHSG. Sektor-sektor tersebut menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. 

Baca Juga

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar saham merespons negatif penurunan signifikan pada saham-saham Amerika. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak terkoreksi dua persen pada perdagangan kemarin. 

"Hal itu menyusul kekhawatiran menjelang rilis data keuangan emiten," kata Nico, Kamis (28/1).

Di sisi lain, Nico melihat, ekspektasi terhadap peluang membaiknya ekonomi di 2021 berdampak pada optimisme pelaku pasar keuangan. Dimana hal itu juga didukung stimulus dari pemerintah Amerika guna menjaga pertumbuhan baik pada sektor riil maupun finansial.

IHSG masih melanjutkan penurunan selama lima hari berturut-turut. Menariknya, penurunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir diiringi dengan pembelian bersih pada saham-saham bluechip seperti BMRI, BBRI, ASII, INKP dan TBIG yang telah diakumulasi investor asing dalam sepekan terakhir.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penurunan di antaranya PTPP, WIKA, SCMA, JPFA, INTP. Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan di antaranya MIKA, ACES, UNTR, ERAA, BBCA.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement