Kamis 28 Jan 2021 17:20 WIB

Vaksinasi 166 Nakes Batal di Kota Salatiga

Sebanyak 166 tenaga kesehatan di Kota Salatiga batal menerima vaksinasi Covid-19.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Sebanyak 166 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Salatiga batal menerima vaksinasi Covid-19, pada vaksinasi tahap pertama yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga, mulai 25 Januari 2021 lalu.

Penyebabnya, seratusan nakes tersebut tidak lolos skrining yang menjadi salah satu prasyarat kelayakan penerima vaksinasi, guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus corona tersebut.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kota Salatiga Prasit Al Hakim mengatakan, umumnya ke-166 nakes di Kota Salatiga tersebut tidak lolos skrining akibat memiliki komorbid yang bersifat permanen.

“Seperti menderita penyakit jantung, stroke, kanker serta terinfeksi atau karena penyakit tertentu,” ungkapnya, dalam penjelasan kepada wartawan, di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (28/1)

Oleh karena itu, lanjut Prasit, mereka (para nakes) yang tidak lolos skrining pravaksinasi Covid-19, kemudian dibatalkan pemberian vaksinnya.

Sehingga dari sebanyak 1.975 nakes --yang menjadi sasaran prioritas vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Salatiga-- sebanyak 166 nakes di antaranya, terpaksa dibatalkan pelaksanaannya.

Sementara sebanyak 43 nakes lainnya terpaksa juga harus ditunda pelaksanaan vaksinasinya, karena saat dilakukan pemeriksaan diketahui dalam kondisi yang tidak siap untuk menerima vaksin.

“Ada yang tensinya terlalu tinggi, sedang dalam kondisi sakit dan oleh karena masalah kesehatan lainnya, hingga yang bersangkutan tidak memungkinkan untuk menerima vaksinasi,” tegas Prasit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement