Kamis 28 Jan 2021 16:25 WIB

Bupati Bogor Ungkap Tiga Orang Influncer Batal Divaksin

Wakil bupati, kasdin, dan perwakilan MUI batal divaksin karena kesehatan terganggu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin.
Foto: Antara
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak tiga dari 10 orang batal disuntik pada vaksinasi Covid-19 perdana yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, di Puskesmas Cimandala, Kecamatan Sukaraja.

"Ada tiga orang (batal divaksin) bukan berarti ditolak, tapi ditunda karena tidak memenuhi syarat hasil medical check up-nya," ucap Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin usai meninjau pencanangan vaksinasi tersebut, Kamis (28/1).

Tiga orang tersebut, yaitu Wakil Bupati Iwan Setiawan, Kasdim 0612/Kabupaten Bogor Mayor Cba Ujang Rohmat, dan perwakilan dari MUI Kabupaten Bogor, Taqiudin Basri. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tersebut menyatakan, tiga calon influencer yang batal divaksinasi itu karena kondisi kesehatannya terganggu dan memiliki gejala-gejala tertentu.

Pasalnya, dari total 10 calon influencer terlebih dahulu melakukan medical check up di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong satu hari sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19. "Berdasar kemarin pemeriksaan negatif Covid-19 tapi baru tadi pagi keluar hasilnya," terang Ade.

Alhasil vaksinasi pertama dilakukan kepada Kapolres Bogor AKBP Harun dilanjutkan Wakapolres Bogor Kompol Marwan Fajrin, perwakilan DPRD Kabupaten Bogor, dan tokoh lintas agama serta perwakilan RSUD Cibinong.

Pencanangan vaksinasi dimulai dengan pelepasan balon oleh Bupati Ade. Pelaksanaannya berlangsung di 143 lokasi yang dimulai pada Kamis, 28 Januari 2021 dengan sasaran 12.800 tenaga kesehatan (nakes). "Vaksinasi dilakukan di tempat yang sudah memenuhi syarat, bukan di sembarang tempat," ujar Ade Yasin.

Menurutnya, dari total 143 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tersebut, 22 di antaranya yang merupakan rumah sakit (RS) swasta masih dalam tahap mengusulkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Sementara 121 fasyankes lainnya sudah terdaftar dan dievaluasi oleh dinkes, yaitu terdiri dari 101 puskesmas, empat RSUD, satu RSPG, satu RSAU, tujuh RS swasta, dan tujuh klinik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement