Kamis 28 Jan 2021 14:46 WIB

Kembangkan Jagung, Agro Jabar Kolaborasi dengan Benindo

Benih jagung yang digunakan merupakan benih tahan penyakit dan toleran kekeringan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menata tanaman melon di Smart Greenhouse di lahan milik PT Agro Jabar, Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (27/1).
Foto: Antara/Candra Yanuarsyah
Pekerja menata tanaman melon di Smart Greenhouse di lahan milik PT Agro Jabar, Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BUMD Pertanian Jawa Barat, PT Agro Jabar bekerja sama dengan PT Benindo sebagai penyedia benih jagung hibrida yang unggul dengan potensi hasil 12,2 ton per hektare (ha) hingga 13,7 ton per Ha. Produk ini bermerek HJ 21 Agritan, Nakula Sadewa 29, dan NA JH37.

"Selain keunggulan tahan beberapa penyakit, benih ini juga toleran terhadap kekeringan dan nitrogen rendah," kata Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar, kemarin petang.

Baca Juga

Selain melakukan MoU, pada kesempatan ini dilakukan panen perdana jagung yang dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur NTB yang diwakili Sekretaris Daerah Lalu Gita Ariadi, Wakil Gubernur terpilih Sumbar Audi Joinaldy, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dan beberapa Kepala Dinas Pertanian 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, di Kebun Wanaraja, Kabupaten Garut salah satu unit kebun PT Agro Jabar yang memiliki luas areal sekitar 10,6 hektare.

Selain melakukan panen jagung bersama, dilakukan pula peresmian Smart Greenhouse. Fasilitas tersebut merupakan bentuk kerja sama kolaborasi bisnis antara BUMD PT Agro Jabar dengan PT Agrindo Karya Persada.

Smart Greenhouse ini, kata Kurnia, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan rumah kaca lain pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan, bangunan tersebut didukung dengan teknologi smart farming melalui pengontrolan secara otomatis (auto control).

Pengontrolan tersebut dirancang pada aplikasi pemupukan dan pengairan (irigasi) untuk meningkatkan efektifitas pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya melalui komputerisasi. "Hal ini sesuai dengan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat selain kolaborasi, badan usaha juga perlu berinovasi berbasis teknologi 4.0," kata Kurnia.

Ia menjelaskan, sistem pertanian yang akan digunakan pada area rumah kaca menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation) dan Nutrient Film Technique (NFT). Komoditas yang akan dibudidayakan adalah kategori tanaman bernilai tambah tinggi, seperti tanaman melon, paprika, tomat ceri, tomat beef, timun suri, dan selada lettuce. 

"Lahan yang akan dikerjasamakan merupakan lahan milik PT Agro Jabar yang terletak di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut  dengan total lahan mencapai 5 ha," kata dia.

Pada tahun 2020, telah dibangun Smart Greenhouse tahap I seluas 3.000 meter persegi. Kemudian, akan dibangun Smart Greenhouse beserta fasilitas pendukung yang direncanakan mencapai 30.000 meter persegi (5 hektar) selama empat tahun ke depan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement