Kamis 28 Jan 2021 12:04 WIB

Teras Cihampelas Sepi Ditinggal Pedagang dan Pengunjung

Mayoritas kios pedagang tutup dan hanya sebagian kecil yang berjualan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi Teras Cihampelas di Kota Bandung yang sepi ditinggal pedagang dan tidak terdapat pengunjung, Kamis (28/1).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan.
Kondisi Teras Cihampelas di Kota Bandung yang sepi ditinggal pedagang dan tidak terdapat pengunjung, Kamis (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Teras Cihampelas atau Skywalk di Kota Bandung sepi ditinggal pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan dan oleh pengunjung. Keberadaan bangunan yang diresmikan pada tahun 2017 lalu ini hanya menyisakan kios-kios pedagang yang mayoritas tidak beroperasi.

Berdasarkan pantauan, Kamis (28/1) pagi, mayoritas kios pedagang tutup dan hanya sebagian kecil yang berjualan. Tidak terlihat pengunjung yang memanfaatkan fasilitas Teras Cihampelas. Bangunan yang menghabiskan dana besar ini terlihat tidak terawat.

Baca Juga

Salah seorang pedagang warung kopi, Supadi (56 tahun), mengaku sudah berjualan di pinggir Jalan Cihampelas sejak 1989. Namun, sejak Teras Cihampelas berdiri pada 2017, ia mulai pindah berjualan di bangunan tersebut.

"Saya tadinya di bawah dari 89, naik tahun 2017. Begitu diresmikan, naik," ujarnya saat ditemui di Teras Cihampelas, Bandung, Kamis (28/1). Ia mengaku, perpindahan lokasi berjualan saat itu cukup mendongkrak penghasilannya.

Seiring perjalanan waktu saat pengelolaan diberikan kepada warga, omzet usahanya mengalami penurunan drastis, termasuk saat pandemi Covid-19. "Sekarang Rp 100 ribu aja enggak dapat, dua hari kemarin paling Rp 40 ribu. Dulu sampai Rp 2 juta pas pertama pembukaan," katanya.

Supadi mengungkapkan, para pedagang yang berada di Teras Cihampelas memilih untuk kembali berjualan di pinggir jalan dengan mendirikan kios. Selain itu, para pengunjung yang datang ke Teras Cihampelas merasa kecewa sebab melihat kios-kios tutup dan tidak terdapat objek wisata lainnya.

"Tamu kecewa kalau naik ke atas banyak yang tutup, yang mau dilihat enggak ada," katanya. Ia mengaku, baru empat pedagang yang berjualan pagi ini. Supadi memilih bertahan berjualan sebab tidak memiliki usaha yang lainnya.

Saat ini, para pengunjung masih terdapat yang datang ke Teras Cihampelas namun tidak menjamin membeli ke kios. "Sebelum corona, sepi. Selama corona, tutup semua," katanya.

Supadi pun merasa kecewa sebab keamanan di Teras Cihampelas rendah terbukti sudah tiga kali kebobolan. Selain itu, tidak terdapat fasilitas peneduh agar terhindar dari hujan atau panas.

Ia berharap, pemerintah mencari solusi agar Teras Cihampelas berfungsi kembali dan menarik minat wisatawan berkunjung. Dengan begitu, omzetnya berjualan dapat kembali meningkat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement