Kamis 28 Jan 2021 06:01 WIB

Hentikan Penyebaran Covid-19, Inggris Tutup Perbatasan

Pemerintah akan membuka hotel karantina bagi pengunjung yang datang ke Inggris

Rep: dwina agustin/ Red: Hiru Muhammad
Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath,  Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.REUTERS/Carl Recine
Foto: REUTERS/CARL RECINE
Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath, Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.REUTERS/Carl Recine

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan akan mengumumkan langkah-langkah perbatasan baru yang lebih ketat pada Rabu (27/1). Upaya ini untuk menghentikan varian baru Covid-19 masuk ke negara itu. 

"Menteri Dalam Negeri akan menetapkan hari ini, bahkan langkah-langkah yang lebih keras untuk negara-negara daftar merah di mana kami sangat prihatin tentang varian baru," kata Johnson kepada parlemen ketika ditanya tentang rencana untuk memperkuat perbatasan Inggris.

Pemerintah diperkirakan akan membuka hotel karantina bagi pengunjung yang datang ke Inggris dari negara-negara berisiko tinggi. Negara tersebut berada daftar merah karena laporan strain baru virus korona telah muncul, seperti Afrika Selatan dan Amerika Selatan. Langkah itu dilakukan ketika jumlah kematian Inggris akibat Covid-19 melampaui 100.000. Laporan ini membuat Inggris menjadi negara Eropa pertama yang mencapai angka itu. 

Inggris mengalami lonjakan infeksi pada akhir tahun lalu setelah varian baru yang sangat menular muncul di wilayah tenggara. Kondisi ini membuat kasus dan kemudian kematian ke tingkat rekor tertinggi.

Sejak awal Januari, semua wilayah Inggris telah menghadapi penguncian yang telah menutup sekolah, bar, dan restoran. Hanya pesan antar diberlakukan dengan anjuran tinggal di rumah semaksimal mungkin. 

Johnson dan para menterinya berulang kali menghadapi pertanyaan, tentang  langkah-langkah pelonggaran terutama yang berkaitan dengan penutupan sekolah. Dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa akan membahas masalah itu pada Rabu malam ketika akan menjadi tuan rumah konferensi media. "Kemudian dalam beberapa minggu ke depan, dengan asumsi peluncuran vaksin berlanjut dengan baik, dengan asumsi kami tidak menemukan varian baru yang menjadi perhatian. Saya akan menetapkan peta jalan yang lebih luas untuk masa depan bagi seluruh negara," ujar Johnson memaparkan rencananya. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement