Kamis 28 Jan 2021 01:10 WIB

Kondisi Anak Harimau Kena Jerat di Aceh Membaik

Kondisi anak harimau terjerat di Aceh akan segera dilepasliarkan ke habitatnya.

Seekor anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)  terkena jerat di Desa Gulo, Darul Hasanah, Aceh Tenggara, Aceh,  Sabtu (23/1/2021).
Foto: ANTARA/Faisal Selian
Seekor anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) terkena jerat di Desa Gulo, Darul Hasanah, Aceh Tenggara, Aceh, Sabtu (23/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan kondisi anak harimau sumatra (Panthera tigria sumatrae) yang terjerat di perkebunan warga Kabupaten Aceh Tenggara, beberapa waktu lalu, kini semakin membaik. Harimau tersebut akan segera dilepasliarkan ke habitatnya.

“Setelah tiga hari kami lakukan penanganan, sejak Sabtu (23/1) kami evakuasi, hasil pemantauan dan penanganan tim medis menunjukkan proses penyembuhan lukanya baik,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu (27/1).

Artinya, Agus melanjutkan, pertumbuhan jaringan di bagian kaki kanan depan yang terluka itu sudah mulai berproses untuk penyembuhan. Bahkan, kaki yang terluka itu juga sudah mulai bisa bergerak dengan baik.

“Kondisi secara umum bagus. Jadi dalam waktu tidak terlalu lama lagi, tentu berdasarkan pertimbangan tim medis, anak harimau itu akan kami lepas liarkan,” katanya.

Agus menjelaskan anak harimau berusia satu hingga 1,5 tahun itu terjerat di kawasan kebun warga di Desa Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tenggara, pada Sabtu (23/1). Saat ditemukan, anak harimau itu dalam kondisi lemah dan mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).

“Saat itu tim langsung melakukan upaya penanganan segera, pembiusan, dan melepas seling yang terjerat di kaki anak harimau tersebut,” katanya.

Usai dievakuasi, harimau jenis kelamin jantan dengan berat 45-50 kilogram itu dibawa ke Kantor BPTN Wilayah II BBTNGL di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, tempat terdekat dari lokasi terjerat. Kata Agus, dalam beberapa hari ini anak harimau itu mendapatkan perawatan intensif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement