Rabu 27 Jan 2021 21:17 WIB

Meski Pandemi, Ekspor RI ke China 2020 Naik

Nilai defisit tercatat terkikis tajam pada 2020.

Window of Indonesia adalah ruang pameran produk Indonesia di KBRI Beijing.
Foto: Dokumentasi KBRI Beijing
Window of Indonesia adalah ruang pameran produk Indonesia di KBRI Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Meski pandemi, ekspor Indonesia ke China selama 2020 naik dibandingkan 2019. Peningkatan ekspor Indonesia itu tercermin dari penurunan tajam defisit Indonesia atas China selama kurun 2020 dibandingkan dengan 2019.

Data yang di rilis oleh Kepabeanan China menyebutkan total nilai perdagangan Indonesia dengan China pada 2020 mencapai 78,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan nilai total perdagangan tersebut, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 37,4 miliar dolar AS, tumbuh 10,10 persen dibandingkan dengan nilai total ekspor Indonesia ke China 2019. Sementara nilai impor Indonesia dari China pada 2020 mencapai sekitar 41 miliar dolar AS, turun sebesar 10.13 persen dibandingkan total nilai impor tahun lalu.

“Nilai ekspor Indonesia pada 2020 mengalami peningkatan signifikan. Jika pada 2019 nilai ekspor Indonesia dibandingkan negara anggota ASEAN berada di peringkat ke-5, tahun 2020 kita naik menjadi peringkat ke-4," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dalam keterangan tertulis kepada Republika, Rabu (27/1).

"Nilai defisit Indonesia terhadap China juga mengalami penurunan hingga 68.96 persen," katanya menambahkan.

Tahun 2019, Indonesia alami defisit sampai 11,7 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2020 nilai defisit Indonesia sebesar 3,6 miliar dolar AS.

"Tahun 2021 tentunya bersama-sama kita masih harus berjuang dan bekerja sama untuk terus meningkatkan ekspor produk bernilai tambah ke China, agar prestasi dan kinerja 2021 bisa kita tingkatkan,” ujar Djauhari.

Beberapa produk unggulan dan potensial Indonesia dalam periode ini tercatat mengalami peningkatan nilai ekspor ke China secara signifikan. Alumunium dan produk turunannya menunjukkan peningkatan ekspor terbesar yaitu 2031,53 persen. Berikutnya disusul produk tekstil yang naik 1850,89 persen dan produk industri penggilingan yang naik hingga 1824,3 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement