Rabu 27 Jan 2021 20:51 WIB

Merapi, 36 Kali Awan Panas dan Hujan Abu di Boyolali

Jarak luncur awan panas antara 500-3.000 meter ke barat daya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Keterangan dari Kepala BPPTKG, Hanik Humaida (jilbab), diberikan usai terjadi erupsi di Gunung Merapi.
Foto: Wahyu Suryana / Republika
Keterangan dari Kepala BPPTKG, Hanik Humaida (jilbab), diberikan usai terjadi erupsi di Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi mengeluarkan cukup banyak aktivitas guguran awan panas pada 27 Januari 2021. Sejak 00.00-14.00 WIB saja, sudah terjadi setidaknya 36 guguran awan panas yang mengakibatkan hujan abu tipis di sekitaran Boyolali.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, jarak luncur awan panas antara 500-3.000 meter ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Seismogram mencatat guguran beramplitudo 15-60 milimeter dan durasi 83-197 detik.

"Sejumlah lokasi melaporkan kejadian hujan abu dengan intensitas tipis seperti beberapa desa di Kecamatan Tamansari di Kabupaten Boyolali dan Boyolali Kota," kata Hanik, Rabu (27/1).

Meski begitu, dia menekankan, jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG. Yaitu, sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi kepada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeg dan Kali Putih.

 

photo
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. - (ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement