Rabu 27 Jan 2021 13:37 WIB

Kota-Kota Belanda yang Rusuh Mulai Tenang

Sekitar 500 orang ditahan dalam kerusuhan yang dipicu oleh penolakan lockdown.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstrasi anti-lockdown rusuh di Belanda.
Foto: AP
Demonstrasi anti-lockdown rusuh di Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Kota-kota di Belanda yang diguncang kerusuhan selama tiga malam berturut-turut mulai tenang. Sekitar 500 orang ditahan dalam huru-hara yang dipicu protes peraturan pembatasan sosial pandemi virus Corona itu.

Toko-toko di sejumlah kota termasuk ibu kota Amsterdam ditutup lebih awal. Kota-kota itu juga memberlakukan masa darurat untuk memberikan wewenang lebih besar bagi penegak hukum mengatasi kerusuhan yang didorong jam malam tersebut.

Baca Juga

Pada Selasa (26/1) kemarin kerumunan remaja yang gaduh berkumpul di Amsterdam dan Hilversum saat jam malam mulai berlaku pada pukul 21.00. Kerumunan tersebut dibubarkan tanpa insiden. Petugas menahan 17 orang di Rotterdam karena melanggar peraturan jaga jarak.

Hal ini sangat berbeda pada malam sebelumnya ketika kerusuhan mengguncang kota-kota di seluruh Belanda. Lebih dari 180 orang ditahan karena membakar kendaraan, melempari polisi dengan batu dan melakukan penjarahan.  

"Gambarannya benar-benar berbeda dari kemarin, kami tidak perlu menggunakan polisi anti huru-hara atau pasukan lainnya," kata Kepala Kepolisian Nasional Belanda Willem Woelders di stasiun televisi publik, Rabu (27/1).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement