Rabu 27 Jan 2021 08:46 WIB

Komunitas Sepeda Motor Alumni IISIP Berbagi Alquran Saku

Alquran saku merupakan sesuatu yang sangat mahal bagi santri Pondok Tahfiz Abu Dzar.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erik Purnama Putra
Santri pondok pesantren membawa Alquran saku (ilustrasi).
Foto: Antara
Santri pondok pesantren membawa Alquran saku (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komunitas sepeda motor alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, yaitu LA 32 Riders kembali menggelar Sunday Morning Ride atau Sunmori. Riding kali ini dibalut acara sosial dengan membagikan 33 Alquran saku, 55 sak semen, dan  penanaman pohon di Pondok Tahfiz Abu Dzar, Cipamingkis, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Ahad (24/1).

"Sunmori ini sengaja kami kemas dalam kegiatan sosial. Artinya kegiatan yang kami gelar ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain sesuai dengan misi LA 32 Riders. Semua yang kami serahkan adalah hasil donasi dari member kami," ujar road captaian LA 32 Riders Deni Razak dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (26/1).

Kendati baru terbentuk pada 22 Agustus 2020, LA 32 Riders telah menjadi ajang guyup pengguna sepeda motor para alumni IISIP Jakarta. Komunitas ini lahir dari bermacam perbedaan latar belakang yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan.

Dengan mengusung tagline #salamsatuaspalkampustercinta, komunitas ini terbuka untuk semua Alumni IISIP Jakarta dan terbuka untuk semua merek dan tipe sepeda motor baik lansiran tahun tua atau tahun terbaru yang penting memenuhi standar keamanan.

Pada kesempatan tersebut, pengelola Pondok Tahfiz Abu Dzar, Ustaz Firstiawan mengapresiasi kegiataan LA 32 Riders. Dia sekaligus berterima kasih karena sudah memberikan apa yang menjadi kebutuhan para santri di pondok.

"Sejujurnya, Alquran saku ini merupakan sesuatu yang sangat mahal bagi santri. Kami sangat senang dan sangat berbahagia atas pemberian dari teman- teman LA 32 Riders. Semoga semua pemberian ini bisa mendapatkan balasan yang berlipat ganda," jelasn Firstiawan.

Diajuga menceritakan tentang perjalanannya dengan sang istri Yunita yang juga alumni IISIP Jakarta angkatan 1995, dalam mendirikan Pondok Abu Dzar pada 2020. Menurut Firstiawan, pondok ini didirikan atas permintaan dari masyarakat.

"Banyak masyarakat yang menginginkan adanya pondok yang bisa dijadikan sebagai wadah untuk belajar Alquran. Akhirnya kami mendirikan pondok Abu Dzar ini," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement