Rabu 27 Jan 2021 08:37 WIB

Mempopulerkan Kembali Alat Musik Rubab di Pakistan

Rubab, merupakan salah satu alat musik tradisional Pakistan.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Rubab
Foto: Aljazira
Rubab

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, tidak terkecuali di Pakistan. Rubab, merupakan salah satu alat musik tradisional Pakistan.

Farhan Bogra mempelajari cara memainkan Rubab yang dimainkan oleh etnis Pashtun sekitar 15 tahun lalu di Peshawar. Pashtun kemudian melarang segala alat musik termasuk Rubab di wilayah mereka.

“Orang tidak membiarkan anak mereka bermain rubab. Bahkan saya menghadapi banyak perlawanan dari keluarga saya," kaga Bogra dilansir dari Aljazira, Selasa (26/1).

Bogra mendobrak norma tersebut dengan mempelajari kembali Rubab. Bahkan ia juga pernah memberikan rubab kepada seorang temannya pada 2006. Kemudian dibanting oleh ayah temannya, dan mengganti rubab dengan gitar. Mereka menyebut, bahwa rubab alat musik orang kelas bawah.

Di tengah semua itu, Bogra kemudian membentuk band Khumariyaan yang mengambil musik rakyat Pakistan. Melalui Band Khumariyaan, Bogra bersama rekannya, Pashtuns Sparlay Rawail, Shiraz Khan, dan Aamer Shafiq menggabungkan musik tradisional rubab dengan musik barat seperti gitar dan perkusi. Mereka tampil pertama kali dan menghipnotis warga Pakistan pada 2009. Tidak ada yang tahu, bahwa mereka mengkombinasi rubab.

Sejak itu, suara khas Khumariyaan telah menghidupkan kembali genre musik yang kaya dan beragam. Khumariyaan sangat ingin menjangkau generasi muda Pashtun dari Peshawar, yang haus akan musik baru dan modern untuk berbicara tentang warisan budaya mereka.

Saat ini, Khumariyaan adalah salah satu generasi baru musisi muda Pashtun yang kreatif, yang membangkitkan kembali penghormatan terhadap musik rakyat Pashto dalam kesadaran nasional Pakistan.

Pada 2018, cover mereka dari lagu rakyat Pashtun klasik Ya Qurban di serial musik live Coke Studio Pakistan (disponsori oleh perusahaan minuman multinasional) membawa band ini ke panggung global, karena video tersebut ditonton lebih dari 13 juta kali di YouTube

Rawail mengatakan gerakan untuk menghidupkan kembali musik Pashtun ini telah memicu tidak hanya kecintaan yang baru ditemukan pada suara resonansi rubab, tetapi juga keinginan untuk memainkan instrumen tersebut.

"Pada 2000, produksi rubab (di Pakistan) benar-benar turun. Orang-orang tidak mendengarkannya. Sekarang, semua orang ingin membeli rubab," ungkap Rawail.

Bahkan saat musik rakyat neo-Pashto seperti gerakan Khumariyaan menuju modernitas, Karan Khan, salah satu penyanyi rakyat Pashtun paling terkemuka di Pakistan, mengatakan kekayaan bahasa Pashto dan kekuatan transenden dari rubab yang dikombinasikan dengan instrumen kontemporer telah menarik penonton, tua dan muda. Suaranya sangat unik.

“Ketika (musisi) menyanyikan komposisi rakyat kami dengan instrumen baru, mereka dimodernisasi, tetapi mereka tetap folk dalam selera dan warna mereka, itulah mengapa (lagu) itu menarik orang,” kata Khan. “Komposisi dan lirik lama itu cukup kuat untuk memperkenalkan instrumen modern ini kepada penonton," jelasnya.

Khan terpaksa melarikan diri dari lembah Swat utara Pakistan pada 2008 bersama keluarganya, dengan lebih dari dua juta lainnya mengungsi setelah provinsi itu menjadi medan pertempuran bagi serangan tentara Pakistan terhadap Taliban. Karir musiknya terwujud dari pergumulan dan keterpurukan di saat pentas musik mendapat stigma.

Tetapi bagi generasi baru musisi Pashtun yang muncul dari provinsi barat laut yang pernah diliputi oleh kekerasan, Khan mengatakan hal itu perlahan berubah

“Sepuluh, lima belas tahun lalu, orang tidak menganggap musik sebagai profesi yang terhormat. Sekarang, anak laki-laki di universitas (semakin) tertarik pada musik," ucap Khan.

“Rubab adalah instrumen yang indah dalam perpaduan,” ujarnya. “Rasanya enak sebagai instrumen mandiri, dalam tasawuf, pesta, attan, terlihat bagus dalam jazz, rock, pop, hip-hop, serasa enak di semua bentuk musik ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement