REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Regulator obat Selandia Baru kemungkinan akan mengunakan secara darurat vaksin Pfizer minggu depan, kata Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Selasa (27/1).
Pengumuman Ardern datang hanya sehari setelah negara itu mengonfirmasi kasus pertama dari varian virus corona Afrika Selatan.
“Kami membuat kemajuan cepat dalam memvaksinasi warga Selandia Baru untuk melawan virus, tetapi kami juga benar-benar berkomitmen untuk memastikan vaksin tersebut aman dan efektif,” kata Ardern dalam pernyataannya yang diposting di situs resmi pemerintah.
Regulator obat Medsafe akan meminta saran dan rekomendasi dari Komite Penasihat Penilaian Obat tentang vaksin Selasa depan.
“Komite penasihat ahli Kementerian akan meninjau penilaian manfaat-risiko Medsafe dari data perusahaan farmasi dan, tergantung pada masukan mereka, Medsafe mungkin dapat memberikan persetujuan sementara segera pada hari berikutnya,” tambahnya.
"Kami bertujuan untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang Selandia Baru - jadi itu berarti untuk untuk 5 juta orang," katanya.
"Membuka diri terhadap dunia luar terlalu berisiko pada waktu ini," katanya, merespons pencabutan pembatasan perjalanan.
Pada Senin, Australia menangguhkan perjalanan gratis karantina untuk warga Selandia Baru. Pengujian genom telah menunjukkan bahwa wanita berusia 56 tahun dari wilayah Northland di Selandia Baru memiliki varian virus corona asal Afrika Selatan. Selandia Baru sejauh ini melaporkan 2.290 kasus dan 25 kematian.
* Ditulis oleh Islamuddin Sajid
Ikuti Whatsapp Channel Republika
