Selasa 26 Jan 2021 15:28 WIB

Pemprov DKI Diminta Awasi Klaster Keluarga

Ada pasien positif Covid-19 yang tinggal di lingkungan padat penduduk.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Yuke Yurike meminta Pemprov DKI Jakarta agar fokus mengawasi penyebaran Covid-19 pada klaster rumah tangga atau keluarga. Menurut Yuke, pasien positif Covid-19 yang tinggal di lingkungan padat penduduk tidak tertangani dan terpaksa mengisolasi mandiri di rumahnya masing-masing tanpa pengawasan. 

Dia menyebut, hal itu sangat berisiko tinggi terjadinya penyebaran virus corona. "Jadi pasien itu sudah datang ke puskesmas dan rumah sakit. Karena kondisi penuh, mereka harus nunggu prosedur sampai bisa dibawa ke isolasi. Mereka terpaksa pulang ke rumah sambil menunggu prosedur," kata Yuke saat dihubungi, Selasa (26/1).

Baca Juga

"Risiko penularan dan penyebaran di lingkungan rumah atau lingkungan keluarga sangat tinggi," lanjut dia menjelaskan.

Selain itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta tersebut juga meminta pemprov agar segera menyiapkan atau menambah fasilitas isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala ataupun dengan gejala Covid-19. Dia menuturkan, Pemprov DKI memiliki anggaran sekitar Rp 5 triliun bagi penanganan pandemi virus corona di Ibu Kota.

 

"Harusnya pemprov sudah bisa mengantisipasi. Jangan cuma PSBB ketat tapi lemah pengawasan. Tambah RS Swasta, hotel atau mungkin juga bisa dicek balai latihan yang ada," jelas dia.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, per tanggal 24 Januari 2021, kondisi ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi, hanya menyisakan 14 persen. Hal ini membuat Pemprov DKI Jakarta menyiapkan rencana untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan, jumlah tempat tidur isolasi yang tersedia, yakni 8.055 unit dan telah terisi sebanyak 6.954 unit. Dia menyebut, rencananya kapasitas tempat tidur isolasi akan ditambah sebanyai 1.941 unit. "Sehingga nantinya total tempat tidur isolasi sebanyak 9.996 unit," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis resminya, Ahad (24/1).

Selain itu, sambung dia, hal yang sama juga terjadi pada kapasitas tempat tidur ICU di Jakarta yang telah terisi sebesar 84 persen dengan total sebanyak 1.097 tempat tidur ICU. Adapun sebanyak 921 tempat tidur ICU itu telah terpakai. "Kami juga nantinya akan menambah kapasitas ICU hingga 1.362 tempat tidur ICU,” ungkap Widyastuti.

Di sisi lain, Widyastuti menuturkan, penambahan fasilitas kesehatan (faskes) dan para tenaga kesehatan di Jakarta memang akan terus dilakukan untuk menekan angka kematian serta meningkatkan angka kesembuhan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement