Selasa 26 Jan 2021 14:03 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Rob Pesisir Surabaya Akhir Januari

Banjir akibat pasang air laut maksimum itu diperkirakan terjadi pada 26-30 Januari.

Banjir (Ilustrasi). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur mengingat potensi terjadinya banjir rob pada wilayah pesisir Surabaya pada akhir Januari 2021.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Banjir (Ilustrasi). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur mengingat potensi terjadinya banjir rob pada wilayah pesisir Surabaya pada akhir Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, mengingat potensi terjadinya banjir rob pada wilayah pesisir Surabaya pada akhir Januari 2021. Banjir rob yang diakibatkan pasang air laut maksimum itu diperkirakan terjadi pada 26 sampai dengan 30 Januari.

"Ketinggian air berkisar antara 130 centimeter sampai dengan 140 centimeter dari permukaan air laut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya Taufiq Hermawan Selasa (26/1).

Baca Juga

Ia mengemukakan, di wilayah pesisir Surabaya diklasifikasikan menjadi tiga daerah dan juga waktu seperti wilayah pelabuhan Surabaya, Kecamatan Pabean Cantikan dan Perak air pasang maksimum akan terjadi pukul 21.00 WIB sampai 24.00 WIB. "Selanjutnya wilayah Surabaya Barat yakni Kecamatan Benowo, Asem Rowo dan Semampir akan terjadi mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Sedangkan untuk wilayah Surabaya Timur seperti di Kecamatan Bulak dan Kenjeran dimulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan, hal ini bisa memunculkan dampak genangan air wilayah itu karena bulan Januari Surabaya masih berada puncak musim hujan. "Curah hujan turun sangat deras dan potensi banjir rob sangat tinggi puncak curah hujan bulan Januari," katanya.

Menurut dia, kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan aktivitas di wilayah pesisir seperti pembuatan garam, aktivitas perikanan dan juga bongkar muat pelabuhan," ujarnya. Ia mengatakan, BMKG secara dini telah mengeluarkan informasi guna meningkatkan kewaspadaan yang bertujuan untuk mengantisipasi dini dampak-dampak tidak diinginkan masyarakat pesisir wilayah Surabaya.

"Selain itu, peringatan dini itu dikeluarkan supaya waspada dini dan kerugian material diantisipasi," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement