Selasa 26 Jan 2021 16:40 WIB

Banyuwangi Ubah Citra ‘Kota Santet’ ke Kota Wisata Unggulan

Transformasi citra Banyuwangi begitu cepat melalui Banyuwangi Festival.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri Festival Pantai Mustika yang digelar Senin (9/9) sore.
Foto: dokpri
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri Festival Pantai Mustika yang digelar Senin (9/9) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyuwangi dulu terkenal dengan citranya sebagai kota santet, dibandingkan kiprah kota dengan wisata unggulan yang berdekatam dengan Bali. Perubahan citra negatif ke positif tersebut tak lepas dari peran ASN, putra asli Banyuwangi, Mohamad Yanuarto Bramuda dan Bupati Banyuwangi saat ini Abdullah Azwar Anas.

KemenPANRB memberikan apresiasi khusus kepada Bramuda sapaan akrabnya dan Bupati Azwar Anas. Bramuda yang juga saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan Bupati. Berkat keduanya, Banyuwangi yang dulu hanya sebagai kota transit, jarang jadi tujuan pengunjung untuk menginap, kini sebaliknya.

Jumlah wisatawan pengunjung Banyuwangi untuk menginap terus bertambah. Ini dikarenakan budaya lokal ikut dioptimalkan menjadi atraksi wisata. Transformasi citra Banyuwangi yang begitu cepat itu berkat tangan dingin keduanya. Kini mereka juga menginisiasi Banyuwangi Festival (B-Fest) untuk membangkitkan pariwisata kembali setelah pandemi.

"Banyuwangi festival tidak hanya sekadar atraksi semata, namun kita ingin menunjukkan bahwa pemerintah daerah ingin menjadi driver of change bagi masyarakat agar lebih percaya diri menampilkan dan memasarkan segala potensi lokal yang dimilikinya,” ujar Bramuda dalam keterangan KemenPANRB, Senin (25/1).

 

 

photo
Desa di Banyuwangi memiliki cara unik untuk mempromosikan bambunya. Salah satunya dengan Festival Bambu Gintangan yang kini dikemas lebih atraktif. - (Dok Humas Pemkab Banyuwangi)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement