Selasa 26 Jan 2021 10:54 WIB

Anggota Komisi IV DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Pertanian

Anggota Komisi IV menilai pemangkasan anggaran berdampak pada kinerja pertanian

Anggota Komisi IV DPR RI Sulaiman L Hamzah.   Sulaiman Hamzah menyesalkan adanya pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk program kerja tahun 2021 khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas.
Foto: Humas DPR
Anggota Komisi IV DPR RI Sulaiman L Hamzah. Sulaiman Hamzah menyesalkan adanya pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk program kerja tahun 2021 khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI , Sulaiman Hamzah menyesalkan adanya pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk program kerja tahun 2021 khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas. Dalam peningkatan produksi ditengah pandemik Covid-19, keterbatasan dana ini dinilai akan berdampak  pada kinerja sehingga saat ini sektor pertanian sudah seharusnya menjadi perhatian  bersama secara serius. 

Refocusing dan realokasi anggaran belanja tahun 2021 Kementerian Pertanian sebesar 6,326 triliun.Dengan keterbatasan pendanaan , tentu ini  harus benar benar jadi perhatian besar kita bersama untuk melakukan pengalokasian anggaran secara tepat guna dan tepat sasaran,”ujar Sulaiman pada Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/1).

Disamping itu dalam Raker ini, Sulaiman juga turut mengapresiasi atas kinerja sektor pertanian pada tahun 2020 yang mampu tetap konsisten untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian. Menurut Sulaiman, sektor pertanian masih mampu tumbuh positif disaat sektor lain terkontraksi karna pandemik Covid 19 seperti sektor transportasi dan pergudangan -16,7 persen, sektor konstruksi – 4,52 persen, sektor jasa keuangan -0,95 persen.

“Selama tahun 2020, nilai tukar petani (NTP) dan  nilai tukar usaha  pertanian (NTUP) berkembang secara fluktuatif . Kabar baiknya Kementan mampu menjaga dan terus menjaga meningkatkan NTP dan NTUP dari bulan Mei hingga Desember 2020,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement