Selasa 26 Jan 2021 09:55 WIB

UMM Kaji Perintah dalam Islam untuk Jaga Ketahanan Pangan

Islam memberikan konsep terkait ketahanan pangan lewat Surat Yusuf

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Kuliah Ahad Shubuh (KAS), Ahad (24/1).
Foto:

Menurut Syarif, terdapat tiga hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Pertama, meningkatkan produktivitas selagi masih ada lahan dan kesempatan. Kemudian bagaimana menyimpan bahan makanan yang didapat dengan benar. 

Tak lupa hikmah tentang bagaimana pola konsumsi yang harus dijalankan. Syarif menilai, tiga hikmah ini menjadi poin sederhana yang dampaknya luar biasa.

Syarif juga sempat menjelaskan efek Covid-19 terhadap ketahan pangan saat ini. Salah satunya terkait penurunan produktivitas. Selain itu, pola dan strategi distribusi yang terhambat karena batasan yang dipicu pandemi.

Meski begitu, ia juga memberikan beberapa solusi dan strategi menghadapi krisis pangan di tengah pandemi. Hal pertama yang perlu dilakukan, yakni intensifikasi pertanian untuk meningkatkan produksi. Lalu optimalisasi lahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat secara luas. 

Selain itu, perlu adanya diversifikasi pangan lokal dan pola konsumsi yang baik pula. Namun kebanyakan masyarakat masih suka beraku boros. Bahkan, kurang peduli dengan isu pangan.

Pada akhir materinya, Syarif berpesan agar masalah pangan seharusnya ditangani oleh berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah, tapi juga pengusaha, perguruan tinggi, serta masyarakat. Peningkatan produksi juga harus digalakkan agar terhindar dari krisis pangan. 

 

Ia juga tak lupa menyebutkan betapa pentingnya mengusahakan kesejahteraan para petani terutama di masa pandemi. "Jika ketiganya dilakukan dengan baik, maka persentase kemungkinan mengalami krisis pangan bisa menurun," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement