Selasa 26 Jan 2021 08:29 WIB

Inggris Kembangkan Semprotan Hidung Pemblokir Covid-19

Semprotan hidung yang efektif blokir Covid-19 diteliti oleh University of Birmingham.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin flu babi H1N1 diberikan melalui semprotan hidung.  Obat semprot hidung yang dikembangkan peneliti Inggris diklaim mampu hambat infeksi Covid-19.
Foto: EPA
Vaksin flu babi H1N1 diberikan melalui semprotan hidung. Obat semprot hidung yang dikembangkan peneliti Inggris diklaim mampu hambat infeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para ilmuwan dari University of Birmingham, Inggris menemukan semprotan hidung (nasal spray) yang cukup efektif memblokir virus penyebab Covid-19. Menurut mereka, menggunakan semprotan hidung sebanyak empat kali sehari akan cukup memberi perlindungan umum dari Covid-19.

Studi tentang semprotan hidung ini telah dikerjakan sejak April 2020. Mereka lalu menggunakan bahan-bahan yang selama ini sudah digunakan untuk keperluan medis hingga tak perlu mengajukan persetujuan lagi.

Baca Juga

Saat ini, para ilmuwan sedang berdiskusi dengan toko dan raksasa farmasi untuk memproduksi semprotan secara massal dengan harapan bisa mengakhiri pembatasan sosial. Semprotan hidung tersebut disebut dapat memblokir virus selama dua hari.

Ketua peneliti Dr Richard Moakes mengatakan bahwa semprotan ini cukup aman untuk digunakan setiap 20 menit sekali. Semprotan bisa dipakai saat berada di lingkungan yang berisiko tinggi atau kerumunan, seperti sekolah.

“Kami pikir ini akan membantu di sekolah, karena salah satu hal baik tentang formulasi semprotan hidung adalah produknya tidak perlu diformulasikan ulang untuk anak-anak. Artinya, kita bisa memberikannya kepada anak-anak dan orang dewasa, dan mungkin bisa mendorong pembukaan sekolah secara fisik,” kata Moakes. seperti dilansir The Sun pada Senin (25/1).

Moakes optimistis formulasi semprotan hidung yang mereka rancang akan berdampak positif. Pihaknya ingin memproduksinya secepat mungkin agar bisa dipasarkan pada musim panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement