Senin 25 Jan 2021 21:26 WIB

PM Italia Dikabarkan akan Mengundurkan Diri

PM Italia juga dikabarkan berharap dapat membentuk pemerintahan baru

Red: Nur Aini
 Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte (tengah) berjalan di Via del Corso, di Roma, Italia, 12 Januari 2021. Gerakan 5-Bintang anti-kemapanan (M5S) dan Partai Demokrat (PD) kiri-tengah memperingatkan pada hari itu mantan perdana menteri Matteo Renzi dari partai sentris Italia Viva (IV) menentang menjerumuskan pemerintah koalisi Perdana Menteri Giuseppe Conte ke dalam krisis.
Foto: EPA/MASSIMO PERCOSSI
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte (tengah) berjalan di Via del Corso, di Roma, Italia, 12 Januari 2021. Gerakan 5-Bintang anti-kemapanan (M5S) dan Partai Demokrat (PD) kiri-tengah memperingatkan pada hari itu mantan perdana menteri Matteo Renzi dari partai sentris Italia Viva (IV) menentang menjerumuskan pemerintah koalisi Perdana Menteri Giuseppe Conte ke dalam krisis.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte hampir mencapai keputusan untuk mengundurkan diri. Namun, kemudian berharap untuk membentuk pemerintahan baru yang dapat mengandalkan mayoritas yang lebih luas, sebagaimana dilaporkan La Repubblica, Senin (25/1).

"Tujuan saya adalah menemukan kesepakatan yang memberikan perspektif politik yang jelas untuk memerintah hingga akhir legislasi," kata Conte, menurut surat kabar La Repubblica.

Baca Juga

Laporan itu menambahkan bahwa Conte kemungkinan menyerahkan pengunduran dirinya kepada kepala negara paling cepat Selasa, dan kemudian membentuk koalisi baru yang akan menarik anggota parlemen berhaluan tengah, yang disebut "bertanggung jawab".

Belum ada komentar langsung dari kantor perdana menteri.

Pemerintahan Conte dilanda kekacauan awal bulan ini ketika mitra junior, partai Italia Viva yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Matteo Renzi, menarik diri dari kabinet akibat pertikaian terkait penanganan krisis virus corona.

Meskipun Conte selamat dari pemungutan suara di parlemen minggu lalu soal mosi percaya, dia gagal mengamankan mayoritas absolut di Senat. Karena itu, dia akan bergulat dalam memberlakukan agenda kebijakan apa pun, kecuali dapat menarik dukungan baru.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement