Senin 25 Jan 2021 21:10 WIB

Serdadu India dan China Kembali Bentrok di Perbatasan

Perkelahian pasukan pecah di Sikkim, ketika India dan China sedang berunding damai.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Anupam Nath/AP/picture alliance
Anupam Nath/AP/picture alliance

Insiden terbaru terjadi di Naku La, sebuah kawasan pegunungan di negara bagian Sikkim, klaim militer India. Sebanyak 20 serdadu Cina dan empat tentara India dikabarkan mengalami luka-luka akibat perkelahian tersebut.

Menurut New Delhi, perkelahian dipicu aksi satuan Cina yang melintasi patok perbatasan antara kedua negara. Militer India menyatakan situasi di perbatasan kini kondunsif, dan percekcokan "direlai oleh komandan lokal sesuai protokol yang berlaku.”

Insiden di Naku La terjadi enam bulan setelah pasukan kedua negara terlibat baku hantam di lembah Galwan, negara bagian Ladakh. Sebanyak 20 serdadu India dikabarkan meninggal dunia. Sementara di pihak Cina, angka korban tidak diketahui. Tidak satupun peluru digunakan dalam bentrokan tersebut.

Sejak itu kedua negara sudah melalui sembilan putaran perundingan di tingkat pejabat militer untuk meredakan ketegangan di Ladakh. Pertemuan terakhir dilaksanakan di pos perbatasan Moldo pada Minggu (24/1), sehari sebelum perkelahian dilaporkan, lapor India Today.

Sejauh ini belum ada keputusan kongkrit yang diumumkan dari putaran terbaru perundingan damai.

Kepada Channel News Asia, Sumit Ganguly, Guru Besar Politik di Indiana University Blomington, mengatakan ketegangan di perbatasan dipicu oleh keputusan New Delhi memberikan status Wilayah Persatuan bagi Ladakh, Agustus 2019 silam.

Provokasi di Ladakh

Sebelumnya Ladakh merupakan bagian dari wilayah Jammu dan Kashmir yang diperebutkan dengan Pakistan. Menurut peta teranyar yang dipublikasikan New Delhi, wilayah Gilgit-Baltistan di Kashmir, Pakistan, ikut masuk ke dalam kawasan teritorial Ladakh.

Bagi Cina, langkah itu bermasalah karena ikut mengubah status politik Aksai Chin, wilayah di utara Ladakh yang diduduki Cina sejak perang 30 hari pada 1962, kata Sumit Ganguly.

Beijing juga menuduh India menggiatkan pembangunan jalan di wilayah perbatasan, yang diduga untuk keperluan mobilisasi kekuatan militer.

Pada Mei 2020, Cina mengirimkan satuan infanteri menduduki wilayah India di utara Danau Pangong. Eskalasi memuncak pada pertengahan Juni, ketika pasukan kedua negara adidaya nuklir saling serang dengan tongkat dan batu. Sebanyak 20 serdadu India dikabarkan tewas. Adapun angka kematian di pihak Cina tidak diketahui.

Sejak itu kedua negara meningkatkan pengamanan di perbatasan. Menurut kabar Financial Times, batalyon kavaleri bersenjatakan tank dan panser saling berhadapan dalam jarak beberapa ratus meter. Sebanyak 100.000 serdadu disiagakan di kawasan setinggi 4.000an meter tersebut.

Perundingan digiatkan seputar wilayah seluas 1.550km persegi yang diduduki Cina di Ladakh sejak Mei 2020. Sejauh ini Beijing menolak menyerahkan kawasan perbukitan di utara Danau Pangong. India mendesak agar wilayah itu dibiarkan menjadi tanah tak bertuan, tanpa patroli dari kedua negara.

rzn/hp (ap, rtr, indiatoday, timesofindia, xinhua)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement