Selasa 26 Jan 2021 00:35 WIB

Insiden Ambil Paksa Jenazah Covid-19, Satgas Telusuri Kontak

Satgas Covid-19 Sumenep menelusuri warga yang kontak dengan jenazah positif Covid-19.

Petugas medis mendorong keranda jenazah. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Petugas medis mendorong keranda jenazah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sumenep, Jawa Timur menelusuri warga yang terlibat kontak langsung dengan jenazah terkait insiden pengambilan paksa jenazah pasien positif Covid-19 di RSI Garam Kalianget pada 24 Januari 2021. Penelusuran guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Ini kami lakukan, guna menekan penyebaran Covid-19, terutama yang terlibat kontak erat dengan jenazah," kata Humas Satgas Covid-19 Pemkab Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya di Sumenep, Senin (25/1).

Dugaan pengambilan paksa jenazah Covid-19 dari RSI Garam Sumenep disebut terjadi Ahad (24/1) kemarin. Jenazah dibawa memakai bed rail (tempat tidur pasien beroda) dan didorong para kerabat dan keluarganya menuju rumah duka di Kecamatan Saronggi, Sumenep.

Namun, dalam jarak sekitar 1 meter dari RSI Garam Sumenep, sebuah mobil ambulans desa, menjemput sang jenazah hingga diantar ke rumah duka.

Pihak keluarga beralasan membawa paksa jenazah pasien Covid-19 itu karena tidak ada ambulans yang mau membawanya. Namun, pihak RSI Garam Kalianget membantah. Jenazah disebut belum dibawa karena tim RS yang hendak menangani jenazah masih dalam persiapan. Itu karena yang bersangkutan positif Covid-19.

Pihak RSI Garam Kalianget Sumenep menjelaskan pasien datang ke RSI Garam Kalianget, Sumenep pada tanggal 11 Januari 2021. Sebelum dirujuk ke RSI Kalianget, pasien sebelumnya sudah pernah diperiksa ke RS Paru Pamekasan dengan diagnosa radang paru-paru. Hasil tes cepat di rumah sakit itu menyebutkan, status pasien, reaktif atau suspek Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement