Senin 25 Jan 2021 17:55 WIB

Satgas Covid-19 Segera Setujui Penggunaan GeNose

Jika Satgas Covid-19 menyetujui, prioritas penggunaan GeNose adalah di kereta api.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghembuskan nafasnya pada kantong nafas untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (24/1). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengimplementasikan penggunaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang di terminal dan stasiun kereta mulai 5 Februari 2021.
Foto: ANTARA/Fauzan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghembuskan nafasnya pada kantong nafas untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (24/1). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengimplementasikan penggunaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang di terminal dan stasiun kereta mulai 5 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 segera menyetujui penggunaan alat Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19. Rencananya GeNose akan digunakan di fasilitas transportasi umum untuk screening penumpang.

"Kami nanti malam rapat dengan Satgas Covid-19, infonya akan memberikan kewenangan kepada kami untuk memberikan surat keterangan bahwa ini (GeNose) sudah bisa dipakai," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin (25/1).

Baca Juga

Budi menuturkan, jika kepastian tersebut sudah didapatkan maka GeNose sudah bisa digunakan pada 5 Februari 2021. Penggunaan GeNose akan dilakukan bertahap dan yang paling utama akan dilakukan di moda transportasi kereta api.

"Kami promosikan GeNose produk dalam negeri harganya murah sekitar Rp 20 ribu. Suatu kebanggan bagi kita protokol kesehatan kita bisa lakukan," kata Budi.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR Sudewo menilai penggunaan GeNose di moda transportasi umum sangat bagus. Terlebih alat tersebut merupakan produk dalam negeri.

"Program UGM tidak diragukan validitasnya dan kualitasnya. Kalau bisa ini bisa untuk masyarakat luas, kalau hanya Rp 20 ribu saya rasa secara mandiri siaplah," tutur Sadewo.

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih menunggu regulasi resmi dalam penggunaan GeNose untuk penumpang. Rencananya, GeNose akan digunakan dalam pemantauan Covid-19 pada pengguna moda transportasi umum.

"Ya (aturan resmi), tentunya kami menunggu arahan lebih lanjut dari Kemenhub," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Republika, Senin (25/1).

Meskipun begitu, Joni mengatakan KAI berencana akan membeli GeNose C19. Dia menuturkan, alat tersebut nantinya akan digunakan di berbagai stasiun kereta api setelah regulasi penerapannya sudah diterbitkan.

Hanya saja, KAI belum bisa mengungkapkan berapa banyak alat GeNose yang akan dipesan untuk diterapkan di stasiun kereta api. "Itu (pemesanan alat GeNose) masih dalam pembahasan," ujar Joni.

Dia menambahkan, pada dasarnya KAI menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa. Khususnya dalam rangka menghadirkan layanan deteksi Covid-19 yang cepat, murah, dan akurat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement