Senin 25 Jan 2021 17:35 WIB

Ada 12 Ribu Data Bermasalah dalam BST Tangsel

Dinsos Tangerang Selatan mencatat 12 ribu data bermasalah dalam program BST.

Rep: Eva Rianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga menunggu untuk mengambil Bantuan Sosial Tunai (BST). Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menunggu untuk mengambil Bantuan Sosial Tunai (BST). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mencatat ada 12 ribu data bermasalah dalam program bantuan sosial tunai (BST) tahap pertama di wilayahnya pada periode Januari 2021. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman, Senin (25/1).  

Wahyu menyebut, puluhan ribu data disebut bermasalah lantaran sudah mendapatkan bantuan sosial program pemerintah lain. Sebagian juga diketahui meninggal dunia, namun masih terdaftar penerima BST.

Sebagai konsekuensinya, mulai bulan depan, orang-orang yang masuk dalam daftar tersebut tidak akan kembali mendapatkan BST pada tahapan selanjutnya. “Data sampah 12 ribuan, mereka tidak akan menerima kembali bansos di Februari,” kata Wahyu kepada wartawan, Senin (25/1).

Dia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan data pengganti untuk tahap-tahap pembagian BST selanjutnya. “Data pengganti sudah kami siapkan karena dari usulan kemarin banyak, data yang ke provinsi (Banten) juga masih banyak. Akhirnya kami tarik lagi, karena dari provinsi juga nyatanya tidak ada bantuan,” terangnya.

Di samping itu, Wahyu menerangkan, selain adanya data yang bermasalah, saat ini pihaknya juga mencatat masih ada sejumlah warga yang belum mendapatkan BST periode Januari 2021, yakni mencapai sekitar 7.000 KK. Sisa ribuan KK yang belum memperoleh BST tersebut disebut bisa mengambil bantuan ke PT Pos terdekat.

“Masih ada sisa yang belum mengambil, terutama usia lansia dan pindah domisili. Tapi tidak dilayani di titik RT/ RW lagi, kita arahkan bansos langsung (diambil) ke PT Pos, jumlahnya sekitar 7.000 di masing-masing kecamatan,” kata dia. Eva Rianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement