Senin 25 Jan 2021 17:13 WIB

Wapres: Brand Ekonomi Syariah untuk Tingkatkan Literasi

Brand ekonomi syariah untuk membuat masyarakat familier.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan peresmian Brand Ekonomi Syariah oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (25/1) hari ini ditujukan untuk peningkatan literasi, edukasi dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat.

Ia berharap dengan adanya logo di seluruh kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia membuat masyarakat menjadi lebih familier.

Baca Juga

"Brand ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan keyakinan (confidence) masyarakat akan ekonomi dan keuangan syariah," ujar Kiai Ma'ruf dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).

Kiai Ma'ruf juga berharap agar Brand Ekonomi Syariah dapat digunakan oleh seluruh kementerian, lembaga dan pemangku kepentingan yang bergerak dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Khususnya, pada setiap kegiatan dan produk yang mereka miliki.

 

"Semoga peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah oleh Bapak Presiden pada hari ini, memberikan kemaslahatan bagi kita semua," ungkap Kiai Ma'ruf.

Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Brand Ekonomi Syariah merupakan inisiasi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Brand didesain dalam upaya peningkatan literasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Brand Ekonomi Syariah diluncurkan dalam rangka menyatukan gerak bersama peningkatan literasi, edukasi dan sosialiasi ekonomi syariah yang masif dan inklusif, serta berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat akan ekonomi dan keuangan syariah," kata Sri.

Beberapa waktu lalu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat pernah menyingung perlunya branding ekonomi dan keuangan syariah agar bisa berkembang dengan cepat. 

Brand berupa logo atau simbol milik negara akan menjadi bentuk dukungan atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah. Menurut Emir, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah salah satunya disebabkan oleh penggunaan istilah dan bahasa yang sulit dipahami. Karena itu, menggunakan bahasa dan cara yang lebih sederhana dapat meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah ke depannya. 

"Untuk itu dibutuhkan branding yang menggambarkan ekonomi syariah secara sederhana," kata Emir dalam diskusi virtual ekonomi Syariah di Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement