Selasa 26 Jan 2021 04:59 WIB

Dinyatakan Wafat, Pasien Covid-19 Ini Muncul Lagi

Data pasien ini tertukar dengan pasien lain yang telah meninggal dunia.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasien sembuh dari Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Pasien sembuh dari Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rogelia Blanco sempat dinyatakan meninggal akibat Covid-19 pada 13 Januari lalu. Keluarga Rogelia sudah diberitahu mengenai kabar kematiannya. Lansia berusia 85 tahun tersebut sudah dikuburkan sesuai dengan protokol pemakaman Covid-19.

Akan tetapi, 10 hari setelah pemakaman Rogelia terjadi hal yang sangat tak terduga. Rogelia kembali pulang ke panti jompo tempat dirinya tinggal dalam kondisi yang sehat. Situasi ini turut mengejutkan suami Rogelia, Ramon Blanco, yang juga tinggal satu atap dengannya di panti jompo tersebut.

Baca Juga

"Saya tak bisa mempercayainya, saya menangis setelah kematian istri saya," ujar Ramon, seperti dilansir The Jerusalem Post.

Rogelia memang terkena Covid-19, akan tetapi dia berhasil sembuh selama masa karantina. Kesalahpahaman terjadi karena data Rogelia tertukar dengan data pasien Covid-19 lain yang meninggal dunia.

Kisah ini bermula ketika beberapa lansia penghuni panti jompo di Xove, Spanyol, tertular Covid-19. Dua di antara lansia tersebut adalah Rogelia dan satu orang teman sekamarnya.

Para lansia ini lalu dipindahkan ke Os Gozos Residency di Periero de Aguilar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pada 29 Desember 2020. Tempat tersebut berjarak 223 km dari panti jompo tempat Rogelia tinggal.

"Kekeliruan identifikasi terjadi saat proses transfer dari Xove ke Pereiro de Aguiar," jelas San Rosendo Foundation yang merupakan pihak pengelola panti jompo tempat Rogelia tinggal.

Selama proses tersebut, data milik Rogelia tertukar dengan data milik teman sekamarnya. Oleh karena itu, ketika teman sekamarnya meninggal dunia, Rogelia lah yang dideklarasikan tutup usia.

Pihak San Rosendo Foundation menyatakan penyesalan mereka terhadap insiden ini. Pihak yayasan memastikan bahwa kejadian ini tak pernah terjadi sebelumnya dan tak akan terjadi lagi di masa mendatang.

"Ini merupakan kejadian tunggal, di antara lebih dari 100 transfer ke Os Gozos yang telah kami lakukan sejak penghujung Desember lalu," ujar San Rosendo Foundation.

Pihak yayasan juga sudah menginformasikan kekeliruan terkait kematian Rogelia kepada pengadilan. Mereka meminta pihak pengadilan untuk membatalkan pernyataan kematian Rogelia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement