Senin 25 Jan 2021 05:10 WIB

Dosen UBSI Ciptakan Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks

Aplikasi ini dibuat untuk smartphone berbasis android versi apapun.

Dosen UBSI menciptakan aplikasi diagnosa kanker serviks.
Foto: Dok UBSI
Dosen UBSI menciptakan aplikasi diagnosa kanker serviks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), turut menciptakan aplikasi pada smartphone yang mampu mendeteksi kanker serviks. Aplikasi ini menggabungkan kecerdasan buatan sistem pakar dengan metode Naïve Bayes. 

Menurut  Suleman, dosen UBSI tersebut, penderita kanker serviks di Indonesia paling sering dijumpai setelah kanker payudara yang dapat menyebabkan kematian. 

“Kanker serviks terjadi sekitar 77 persen  dibandingkan kanker ginekologi lainnya. Karena itu, wanita harus paham gejala awal yang dapat menyebabkan kanker tersebut. Dengan menggunakan aplikasi diagnosa kanker serviks, diharapkan wanita menjadi paham sedini mungkin,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (21/1).

Suleman menjelaskan bahwa aplikasi ini dibuat untuk smartphone berbasis android versi apapun. Pengguna atau user tinggal menginstall aplikasi ini dan memilih menu yang tersedia. 

“Menu utama yang disediakan adalah menu Kanker Serviks yang akan menampilkan penyebab, gejala, dan pencegahannya. Selanjutnya ada menu pengobatan yang berisi pengobatan medis atau pengobatan alternatif/herbal. Pada menu Deteksi Dini Kanker Serviks, user akan diarahkan pada seputar pertanyaan kondisi yang dialami oleh penderita kanker serviks,” jelasnya. 

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebelum pembuatan aplikasi ini, ia telah melakukan penelitian dengan wawancara langsung kepada dokter spesialis kulit dan kelamin serta para penderita kanker serviks. Sehingga,  jawaban atau hasil diagnosa yang diberikan aplikasi ini akurat. 

“Selain wawancara, pembuatan aplikasi ini juga didukung dengan mempelajari literatur-literatur, tulisan ilmiah, jurnal dan media lainnya seperti video. Aplikasi sistem pakar diagnosa kanker serviks ini ditujukan untuk wanita agar dapat mengetahui penyakit sedini mungkin berdasarkan gejala, penyebab, faktor risiko serta solusi pengobatannya,” ungkapnya. 

Suleman berharap agar aplikasi sistem pakar ini menjadi media alternatif untuk melakukan identifikasi penyakit pada penderita kanker serviks secara mandiri. 

“Pentingnya mengetahui penyakit yang diderita sedini mungkin, menjadikan peringatan kuat bagi tubuh untuk memberikan solusi terbaik pencegahannya. Aplikasi ini juga memiliki fitur video himbauan atau video pembelajaran yang akan menambah wawasan user,” tutup Suleman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement