Senin 25 Jan 2021 01:55 WIB

Kawasan Tebet Jaksel Ditinjau untuk Persiapan Musim Hujan

Diharapkan agar lurah camat selalu memonitor genangan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kawasan Tebet Jaksel Ditinjau untuk Persiapan Musim Hujan (ilustrasi)
Foto: republika
Kawasan Tebet Jaksel Ditinjau untuk Persiapan Musim Hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan melakukan pemantauan penanganan genangan air di kawasan Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan di sejumlah titik yang dinilai berpotensi rawan timbul genangan saat hujan turun.

Kali ini, Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Isnawa Adji melakukan pemantauan pada Ahad (24/1). Dirinya juga meminta camat dan lurah setempat untuk selalu memantau wilayahnya, terutama di titik-titik yang sering terjadi genangan air.

"Saat ini sudah musim penghujan, hujan deras dapat datang sewaktu-waktu, diharapkan agar lurah camat selalu memonitor genangan dan berkoordinasi dengan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait, pastikan titik-titik genangan yang sering terjadi terus dipantau," kata Isnawa kepada Republika, Ahad (24/1).

Sejumlah titik lokasi yang ditinjau oleh Isnawa bersama perangkat daerah yakni, Kali Baru, saluran air di Stasiun Tebet, dan saluran penghubung atau PHB Tebet di Jalan Asem Baris. “Di Kali Baru ditemukan banyak jembatan tidak berfungsi, sehingga berpotensi mengganggu aliran air,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga meninjau kegiatan pengerukan Kali Ciliwung di Kebon Baru, lalu mengecek kondisi di Balai Kartini, dan wilayah di depan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sekaligus meninjau kegiatan penggalian utilitas di Jalan Gatot Subroto segmen Rasuna Said Pancoran.

“Saya berharap, dengan dilakukannya pembersihan secara rutin serta  pemantauan titik-titik tersebut, semoga tidak terjadi lagi genangan saat hujan datang dengan intensitas tinggi,” ujar Isnawa.

Sementara itu, Camat Tebet, Dyan Airlangga mengatakan, terkait peninjauan hari ini, dirinya mendapatkan beberapa arahan. Di antaranya, melakukan perawatan rutin di saluran-saluran penghubung melalui pengurasan.

“Selain itu, kami diminta melakukan oembuatan crossing terhadap saluran yang berpotensi mengakibatkan genangan,” ujarnya.

Adapun salah satu titik yang selalu tergenang bila curah hujan tinggi, yakni di Jalan Asem Baris Raya. Dyan mengungkapkan, di jalan tersebut biasanya air akan surut dalam waktu kurang lebih satu jam.

“Kami juga diminta menata jalur-jalur saluran penghubung, terutama yang mengalami penyumbatan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement