Ahad 24 Jan 2021 19:15 WIB

Warga Uighur di Turki Khawatir, Rindukan Kerabat di China

Warga Uighur di Turki ingin mencari tahu tentang kerabat mereka

Red: Nur Aini
Warga Uighur di Turki ingin mencari tahu tentang kerabat mereka
Warga Uighur di Turki ingin mencari tahu tentang kerabat mereka

 

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Di musim panas yang cerah, Alimcan Turdiniyaz memutuskan sudah waktunya untuk meninggalkan tanah airnya, tempat tinggal sepanjang hidupnya, setelah dia mengetahui bahwa putrinya yang berusia lima tahun ditangkap oleh otoritas China.

Baca Juga

“Putri tertua saya baru berusia lima tahun ketika dia ditahan oleh otoritas China pada musim panas 2012 karena dia menghadiri sekolah musim panas agama,” kata Turdiniyaz.

Dia merasa beruntung karena keluarganya bisa mendapatkan kembali gadis kecil itu dari otoritas China dengan menyuap.

Turdiniyaz, 45 tahun, tinggal di Istanbul selama hampir delapan tahun bersama ketiga putri dan istrinya, tetapi hatinya berat karena kerinduan akan keluarga dan kerabatnya di Xinjiang, wilayah China barat, yang juga dikenal sebagai Turkistan Timur. Wilayah ini adalah rumah bagi lebih dari 10 juta orang Uighur. Kelompok Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45 persen dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.

Hampir 100 orang berkumpul dengan damai di luar Konsulat China di Istanbul pada 22 Desember untuk melakukan protes selama 18 hari dengan tuntutan untuk mengetahui kesejahteraan keluarga mereka, yang belum pernah mereka dengar sejak 2017.

“Kakak laki-laki saya, kakak perempuan saya dan suaminya bersama dengan dua anak mereka, menantu perempuan saya yang lebih tua, serta seorang teman saya berada di 'kamp pendidikan ulang politik' China,” kata Turdiniyaz kepada Anadolu Agency dalam wawancara eksklusif.

Dia mengatakan pihak berwenang China mengunjungi semua rumah keluarga Uighur di Xinjiang pada 2016 dan mereka menyarankan orang Uighur untuk membuat paspor dan mengunjungi keluarga mereka di luar negeri.

“Tapi kami tidak tahu bahwa itu jebakan. Setiap orang yang pergi ke luar negeri tahun itu dan seterusnya sekarang berada di kamp-kamp, ​​atau di tempat lain yang tidak kami ketahui,” ujar dia.

Harapan kecil untuk melihat orang terkasih di media sosial 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/warga-uighur-di-turki-khawatir-rindukan-kerabat-di-china/2119473
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement